eFishery Persilakan Karyawan Untuk Pulang Kampung

jpnn.com, BANDUNG - eFishery berencana membuka rekrutmen di bidang engineering dan pengembangan produk secara agresif.
Rencananya, eFishery memiliki lebih dari 2.000 karyawan pada akhir 2022. Hingga saat ini jumlah karyawan sudah mencapai lebih dari 1.000 orang.
Sebagai salah satu penyedia platform teknologi untuk akuakultur yang terintegrasi, eFishery tidak hanya memperbesar kapasitas bisnis perusahaan, namun juga mengajak talenta terbaik yang memiliki pengalaman dalam ekosistem digital.
"Dengan misi #TumbuhBersama agar #TumbuhLebihKuat kami mengajak karyawan eFishery untuk bergabung bersama membangun Indonesia di sektor akuakultur," ujar Co-founder dan Chief of Internal Operations Officer eFishery, Chrisna Aditya.
Chrisna menjelaskan saat ini, sistem bekerja di eFishery adalah WFA (Work from Anywhere), karyawan dipersilakan untuk Pulang Kampung, sehingga bisa ikut serta dalam pembangunan daerahnya melalui teknologi digital eFishery.
"Sistem kerja WFA yang diberikan oleh eFishery telah ditetapkan sejak tahun lalu, karyawan dapat bekerja di mana saja dan kapan saja, sesuai dengan lokasi mereka," jelasnya.
Hal ini diakui oleh Chrisna akan menjadi pendorong yang kuat untuk pembangunan ekonomi daerah.
Chrisna menjelaskan hingga saat ini masih banyak potensi pembudidaya yang belum terjangkau oleh eFishery.
eFishery tidak hanya memperbesar kapasitas bisnis perusahaan, namun juga mengajak talenta terbaik yang memiliki pengalaman dalam ekosistem digital.
- Dukung Kesejahteraan Nelayan, Kitabisa, Aruna, dan Yayasan Ini Lakukan Kolaborasi
- Kasus eFishery Jadi Alarm, IPO Bisa Jadi Solusi Tata Kelola yang Baik
- Pakan eGibran
- Perahu Nelayan Dihantam Ombak di Perairan Utara Karawang, Satu Orang Meninggal Dunia
- Pakar Bisnis ITB: Kasus Fraud eFishery Rusak Ekosistem Startup Lokal
- TNI AL Bersama Instansi Maritim dan Masyarakat Nelayan Membongkar Pagar Laut