Efisien! Biaya Operasional Kilang Pertamina Lebih Rendah dari Singapura
jpnn.com, JAKARTA - Biaya operasional kilang Pertamina kini lebih hemat dan mampu bersaing dengan sejumlah kilang milik perusahaan energi dunia di Asia Pasifik.
Kerja keras Pertamina membangun dan memperbaiki kilang tersebut dapat dibuktikan dengan biaya operasional yang terus mengalami penurunan rata-rata sekitar USD 3,67 per barel.
Biaya operasional kilang Pertamina ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan biaya operasional kilang di Singapura yang mencapai USD 7,81 per barel.
Biaya operasional kilang terendah telah dicapai dua kilang, yakni Refinery Unit (RU) IV Cilacap USD 2.83 per barel dan RU III Plaju USD 2.92 per barel.
“Upaya pembangunan dan revamping kilang terus dilakukan Pertamina dan hasilnya mampu menekan operasional kilang sehingga lebih rendah dari perusahaan migas lainnya di Asia Pasific,” ungkap Taufik Aditiyawarman, Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional.
Penurunan operasional kilang diperoleh dari terobosan dan penghematan yang dilakukan Pertamina, terutama dalam pengadaan minyak mentah.
Saat ini, untuk pengadaan crude Pertamina mampu bersaing di pasar global senilai USD 69,246 per barel.
Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan perusahaan lain yang berada di angka USD 69,46 per barel dan satu perusahaan migas lain jauh di atas yakni USD 71,80 per barel.
Pertamina kini mampu menekan biaya operasional kilang jauh lebih rendah dibandingkan dengan biaya operasional kilang di Singapura
- Pakar IPB Nilai Pengembangan Bioavtur dari Minyak Jelantah, Program Luar Biasa Pertamina
- Pertamina Optimalkan Perlindungan Perempuan & Anak Lewat program TJSL
- Digitalisasi Pertamina Kunci Efisiensi, Memperkuat Ketahanan dan Swasembada Energi
- Terkait Pemanggilan Beberapa Pekerja, Pertamina Patra Niaga: Hanya Sebagai Saksi
- Menteri BUMN Dukung Strategi Pertumbuhan Ganda Pertamina
- Edukasi dan Dukung Energi Bersih, PIS Tanam Pohon dan Pasang PLTS di SMPN 2 Cilegon