Efisien Tidaknya Pilkada Serentak Baru Bisa Dijawab Tahun 2027

jpnn.com - JAKARTA - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ferry Kurnia Rizkiansyah belum berani memastikan apakah pilkada serentak akan efektif dan efisien. Menurutnya, efisien atau tidaknya pilkada serentak baru bisa diketahui pada tahun 2027.
"Kalau ingin jawab efisien dan efektif insya Allah pada 2027 nanti karena berbarengan dengan pilgub dan pilpres," kata Ferry dalam diskusi publik "Mengukur Kesiapan Pilkada Serentak 2015" yang digelar Magister Ilmu Komunikasi Program Studi Komunikasi Politik Universitas Mercu Buana, Senin (29/6), di Jakarta.
Dia mengatakan, pilkada serentak seperti yang diamanatkan Undang-Undang nomor 8 tahun 2015 terbagi dalam tiga periode. Pertama Desember 2015, kedua Februari 2017 dan ketiga Juni 2018. "Ini penting untuk dikawal, semua harus bermuara untuk menyukseskan pilkada di 269 daerah ini yang pertama," katanya.
Ferry mengatakan, penganggaran pilkada serentak berbeda dengan sebelumnya. Karena dianggap rezim daerah, maka dibiayai dengan APBD. Termasuk biaya pelaksanaan, pengawasan dan pengamanan semua dibiayai APBD.
Lebih lanjut Ferry mengingatkan beberapa hal yang perlu menjadi perhatian dalam pelaksanaan pilkada serentak ini. Misalnya soal pemutakhiran daftar pemilih yang harus dikawal karena menyangkut subjek demokrasi. "Yang namanya demokrasi ujung-ujungnya kesejahteraan. Pemimpin itu untuk kesejahteraan," katanya.
Menurut Ferry, hal ini penting karena terkait bagaimana mekanisme rekruitmen di partai politik dan calon independen. "Jangan sampai memilih orang yang tidak sesuai," tegasnya. (boy/jpnn)
JAKARTA - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ferry Kurnia Rizkiansyah belum berani memastikan apakah pilkada serentak akan efektif dan efisien.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Penembakan Polisi di Way Kanan, Syamsu Rizal Minta TNI Evaluasi Penggunaan Senpi
- Soal RUU TNI, Megawati Tak Mau Dwifungsi ABRI Kembali
- Komisi III Pastikan Negara Memperhatikan Keluarga Anggota Polres Way Kanan
- Jaringan Narkoba Lintas Provinsi Dibongkar Polisi, Sahroni Mengapresiasi
- Prajurit TNI Diduga Terlibat Penembakan Polisi, Legislator Singgung Opsi Peradilan Umum
- Dewi Juliani Minta Polri Evaluasi Strategi Pengamanan Pascatiga Anggota Tewas di Way Kanan