Efriza Merespons Pertemuan Prabowo dan Megawati, Pertanda PDIP Gabung di Pemerintahan?

jpnn.com, JAKARTA - Peneliti senior Citra Institute Efriza menilai pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tidak menandakan kemungkinan partai berlogo banteng moncong putih itu bergabung ke pemerintahan.
Dia menjelaskan PDIP akan mengambil keputusannya bisa saja di kongres nanti, bukan di saat pertemuan Prabowo dan Megawati.
"Memungkinkan pertemuan ini ada politik saling tukar-menukar kepentingan, ditenggarai Megawati menginginkan Prabowo bisa menjaga kondisi kondusif politik agar Kongres PDIP berjalan dengan tenang," kata Efriza kepada JPNN.com, Rabu (9/4).
Dia menjelaskan pertemuan itu juga mungkin membincangkan pengaruh Jokowi terhadap pemerintahan Prabowo sekarang serta saling bertukar informasi dan pandangan.
"Sisi lain, memungkinkan dalam pembahasan tertutup Prabowo menginginkan kepastian sikap PDIP seperti apa dalam pandangannya atas pemerintahan Prabowo," katanya.
Dia juga menjelaskan jika PDIP berada di pemerintahan memungkinkan pengaruh Jokowi mengecil di pemerintahan Prabowo. Hal iitu sebagai konsekuensi dari bergabungnya PDIP.
"Sebab Jokowi sebagai mantan kadernya saat ini adalah 'musuh'nya PDIP juga tak lagi harmonis dengan Megawati. (Jika PDIP bergabung) dampaknya dapat menyebabkan awal hubungan Jokowi dan Prabowo tidak hangat," ujar Efriza.
Efriza juga menjelaskan jika PDIP bergabung di pemerintahan akan terjadi friksi pemerintahan.
Peneliti Citra Institute, Efriza merespons pertemuan antara Presiden Prabowo dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
- Dukung Prabowo Evakuasi Warga Gaza, DMDI Indonesia: Bentuk Kemanusiaan
- Syahganda Nainggolan: Prabowo Berpeluang Jadi Pemimpin Dunia
- Kardinal Suharyo Kunjungi Hasto di Rutan KPK, Ungkap Alasan Pastoral dan Pribadi
- Menteri Sowan ke Solo Setelah Pertemuan Prabowo-Mega, Jokowi Pamer Kekuatan?
- Pertemuan Megawati-Prabowo Bakal Memengaruhi Keputusan Hasil Kongres PDIP?
- Menteri Prabowo Sowan ke Solo, Ferdinand PDIP: Mereka Hamba Jokowi