Egois Dua Tahun untuk Mendung Tebal
Oleh Dahlan Iskan
Juga harus berhenti memberikan petunjuk. Berhenti marah. Berhenti mengandalkan gengsi dan tinggi hati. Inilah waktunya untuk lebih banyak mendengarkan. Dengan sikap rendah hati dan pikiran terbuka. Untuk menerima usulan-usulan cerdas dari ujung tombak. Terutama ujung tombak yang muda-muda. Yang umurnya 27&35 tahun.
Inilah saatnya semua perusahaan hanya memikirkan nasibnya sendiri-sendiri. Tidak ada gunanya memikirkan orang lain. Ini kelihatannya egois. Tapi, hanya sikap egois yang bisa menyelamatkan perusahaan masing-masing. Berhentilah bersandar pada orang lain. Termasuk bersandar pada pemerintah.
Saya membayangkan, kalau sebagian besar perusahaan di Indonesia ngotot menyelamatkan perusahaan masing-masing, akan banyak perusahaan yang selamat. Bahkan maju. Kalau sebagian besar perusahaan selamat, berarti ekonomi kita selamat.
Jangan ada pikiran kalau A bersaing dengan B, maka salah satunya akan kalah. Tidak begitu. Bisa-bisa dua-duanya menang. Yang kalah mungkin C. Kalau C pun melawan, yang kalah mungkin D. Kalau semua perusahaan di dalam negeri mulai A sampai Z saling melawan, bisa jadi ekonomi nasional yang menang.
Kita menghadapi setidaknya dua tahun yang sangat berat. Tapi, percayalah, mendung tebal tidak akan menggelayut di satu tempat terus-menerus. (*)
Selama seminggu kemarin, tiga kali saya diminta berceramah oleh perusahaan besar yang sedang mengumpulkan manajer mereka. Tema besarnya: Apa yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi