Egy Maulana Ternyata dari Keluarga Sederhana di Medan
Sejak kabar Egy resmi ke Polandia, Syarifudin mengaku tidak banyak yang berubah di kehidupannya sehari-hari. Apalagi, lokasi rumah Egy berada di pinggir jalan besar.
“Paling ada satu dua tetangga yang datang, bilang ke saya, jadi juga dia (Egy) main di Eropa ya,” ungkapnya.
Syariffuddin juga dikenal sebagai pesepakbola di Medan, namun gagal melanjutkan karirnya lantaran biaya.
Syariffuddin ayah Egy Maulana saat melayani konsumen di warungnya, Senin (12/3/2018).
Foto : nin/pojoksatu/jpg
Pria kelahiran 1968 itupun menyebutkan keberhasilan Egy adalah obat dari kegagalannya pada masa lalu. “Dulunya saya juara tanpa tahta. Kini, apa yang dicapai Egy seperti penggantinya,” ujarnya.
Syariffuddin mengawali karir di PS Tirtanadi sejak tahun 1987. Kemudian, dia sempat ikut seleksi PSMS tahun 1989-1990. “Dari seleksi yang terakhir, saya kesulitan biaya. Apalagi saat itu latihanya di Kodam. Butuh biaya buat ongkos, jadi saya mundur,” ungkapnya.
Syariffuddin muda sudah ditinggal bapaknya sejak umur lima tahun, dan ibunya hanya kerja di ladang.
Kesuksesan pemain timnas Indonesia Egy Maulana Vikri bergabung ke klub Polandia, Lechia Gdansk, tidak hanya membuat bangga Indonesia, namun juga publik Medan.
- Onde Mande! Semen Padang Vs Dewa United 0-4 di Babak Pertama
- Umi Pipik Beberkan Fakta Baru soal Abidzar Al-Ghifari
- Timnas Indonesia Menang, Marselino Blak-blakan soal Barisan Pemain Naturalisasi
- Egy Maulana Vikri Merusak Perayaan Ulang Tahun Philippe Troussier
- Egy Maulana Vikri Cetak Gol, Timnas Indonesia Menang Tipis atas Vietnam
- Jepang vs Timnas Indonesia: Egy Maulana Vikri Siap Bikin Sejarah