Eka Tjipta
Oleh Dahlan Iskan
Ia pun sudah berani carter kapal. Untuk kirim kopra dari Manado ke Surabaya dan Jakarta. Jaringan dagangnya kian luas.
Suatu saat ia sudah mengumpulkan 3 ribu ton kopra di Manado. Ia carter kapal besar dari Jakarta. Untuk ukuran saat itu.
Ketika kapal tiba pecahlah pemberontakan Permesta. Terjadi perang.
Eka menyelamatkan diri. Kopra 3 ribu ton ia tinggal. Kapal carterannya kembali ke Surabaya hanya membawa dirinya.
Eka bangkrut untuk keempat kalinya.
Ia tidak mau lagi tinggal di Makassar. Ia ingin pindah Surabaya. Di daerah yang lebih aman. Yang memungkinkan bisnis berkembang.
Di Surabaya Eka ditampung di kamar temannya. Ukuran 2 x 3 meter. Ia hanya membawa modal kepercayaan. Dan nama baik.
Ia pun menghadap Pangdam Brawijaya Mayjen Basuki Rahmat. Diizinkan pula mengisi kapal tentara dengan barang dagangannya.