Eko Prasojo: Rekrutmen PNS Sarat KKN
Sabtu, 28 April 2012 – 23:36 WIB

Eko Prasojo: Rekrutmen PNS Sarat KKN
JAKARTA - Masyarakat maupun penyelenggara pemilihan umum kepala daerah (pilkada), diminta aktif mengawasi maraknya praktek politik uang. Pasalnya, dari banyak kasus yang terjadi di tanah air, ternyata "serangan" politik uang kepada calon pemilih kerap terjadi dua jam sebelum pencoblosan dilakukan.
Demikian dikemukakan Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) Eko Prasodjo, kepada JPNN. “Itu masyarakat sangat tergantung dua jam sebelum pemilihan. Ini yang saya sebut, bahwa memang telah terjadi kerusakan demokrasi. Karena banyak masyarakat kita itu kesadaran yang timbul, bukan hak sebagai warga negara untuk memilih yang baik, tapi karena uang,” ungkap Eko.
Dijelaskan Guru Besar Universitas Indonesia (UI) itu, pekerjaan berat bagi penyelenggara pilkada adalah meyakinkan masyarakat, bahwa pencoblosan pada dasarnya untuk memastikan daerah itu ke depan dipimpin seorang kepala daerah yang benar-benar berkompeten dan memiliki kemampuan untuk memajukan daerah.
“Ini penting, karena kondisinya, banyak pilkada langsung, itu mengakibatkan rusaknya sel-sel demokrasi di daerah.”
JAKARTA - Masyarakat maupun penyelenggara pemilihan umum kepala daerah (pilkada), diminta aktif mengawasi maraknya praktek politik uang. Pasalnya,
BERITA TERKAIT
- Prabowo & Gibran Kompak Hadir Penutupan Kongres Demokrat, Lagu Kamu Ngga Sendirian Berkumandang
- Ratusan Kader Demokrat Sambut Kehadiran Mbak Puan & Bambang Pacul di Penutupan Kongres ke VI
- BHR Outlook 2025, SETARA Institute Identifikasi 10 Isu Prioritas Bisnis & HAM di Indonesia
- KPK Ancang-ancang Ambil Tindakan Terkait Laporan Suap Pemilihan Pimpinan DPD
- Di Hadapan Akademik UGM, Eddy PAN Ungkap Pentingnya Kebijakan Berbasis Data
- Soal Lagu Bayar Bayar Bayar, GPA Ungkit Peran Polisi Saat Banjir & Penanganan Covid-19