Eko Ramaditya Adikara, Tunanetra Kreator Musik Nintendo
Tak Mengenal Not Balok, Hanya Andalkan Feeling
Jumat, 11 Juni 2010 – 08:03 WIB
Rama mengawali kiprahnya dalam mengutak-atik musik game pada 2005. Dia iseng membuat versi musik game yang lain dan beda. Musik-musik itu dia kirimkan ke Nintendo di Jepang. Tapi, saat itu dia belum dikontrak tetap oleh Nintendo. Dia hanya mengirimkan musik karyanya tanpa diganti duit. "Itu seperti thank you project. Hanya dapat ucapan terima kasih," ungkapnya lantas tersenyum.
Dia menuturkan, banyak orang yang kaget bahwa seorang tunanetra bisa membuat musik untuk game yang justru membutuhkan kejelian pandangan. Sulung di antara dua bersaudara itu menuturkan, biasanya setiap order musik selalu disertai skrip. Dalam skrip itu digambarkan kondisi karakter, situasi, serta lingkungannya. Dari situ, Rama bisa membayangkan seperti apa musik yang pas.
Lelaki yang juga aktif di training ESQ itu biasanya memahami game dari musik sebelumnya. Dia tinggal mengaransemen lagi. Menariknya, Rama tak pernah mengenal not balok, rima, dan tangga nada dalam musik. Dia tak pernah mengenal nada do, re, atau mi. Dia juga tak mengenal rima 4/4 atau 3/4. Dia hanya mengandalkan intuisi dan feeling. "Sama seperti Melly Goeslaw lah. Mencipta lagu tanpa tahu nada lagunya," ujarnya lantas terkekeh.
Begitu juga dalam bermain musik. Alat musik yang dia kuasai adalah seruling. Setiap kali bermain seruling, dia hanya mengandalkan perasaan. "Pokoknya turun naik nadanya sesuai. Itu saja," tegasnya.
EKO Ramaditya Adikara benar-benar moncer. Kendati tidak bisa melihat, prestasinya sangat cemerlang. Dia menjadi salah seorang komposer Nintendo,
BERITA TERKAIT
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas