Eko Yuli Irawan, Pincang pun Masih Bisa Pecahkan rekor PON
Tangis Anak Bakar Motivasi Bertanding
Jumat, 14 September 2012 – 07:00 WIB
Cedera yang diderita peraih perunggu Olimpiade 2012 itu memang cukup parah. Tulang kering kaki kanannya retak. Bahkan, kemampuan tulangnya untuk menyangga badan ketika melakukan angkatan hanya tersisa 10 persen. Jika 10 persen tersebut juga rusak, Eko harus menghadapi kenyataan pahit: pensiun dini.
Baca Juga:
Cedera tersebut dialami ketika persiapan SEA Games 2011. Saat itu kaki kanan Eko terantuk besi barbel saat hendak melakukan angkatan snatch. Awalnya, hal itu dianggap biasa. Tak disangka, efeknya ternyata sangat parah. Di Olimpiade pun dia harus menahan rasa sakit.
"Saya sadar jika kondisi saya memang sangat parah. Karena itu, saya tidak mau ngoyo di PON. Yang penting emas. Ternyata malah memecahkan rekor," imbuhnya.
Untuk mengatasi cederanya, Eko harus mengonsumsi obat-obatan dan terus membebat kakinya sepanjang hari. Namun, dia tak bisa melakukan terapi. Eko mengungapkan, terapi tak mungkin dilakukan karena berkaitan dengan tulang. Lain cerita kalau cederanya terkait dengan otot.
"Tapi, setelah ini saya memang harus rest tiga bulan. Jadi, latihannya hanya untuk upper body," tutur Eko.
KARENA harus tampil di Olimpiade London 2012, Eko Yuli Irawan nyaris tidak bisa menyaksikan proses kelahiran anak pertamanya, Naycilla Salsabila
BERITA TERKAIT
- Klasemen Liga 1 Setelah Dewa United Vs Bali United Hanya Diwarnai Satu Gol
- 99 Virtual Race dan Ayobantu Berkolaborasi, Lomba Lari dan Donasi Makin Fleksibel
- Pertamina Eco RunFest 2024 Siap Digelar Besok, Lokasi Start di Pintu Tenggara GBK
- Nomor 1 Dunia Keok, Jojo Tembus Final China Masters 2024 & BWF World Tour Finals
- Terungkap, Inilah Kunci Kemenangan Persebaya dari Persija
- Jadwal Semifinal China Masters 2024: Sabar/Reza Ukir Rekor