Ekonom Bank DBS Ungkap 3 Hal Penting Pemacu Pertumbuhan Ekonomi 2022
Pada kesempatan yang sama, Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Kementerian Keuangan Yustinus Prastowo mengungkapkan disahkannya asumsi dasar
ekonomi makro pada RAPBN 2022 menjadi tolok ukur pemerintah Indonesia dalam menyongsong perekonomian tahun depan.
Yustinus menyebutkan ada 4 poin penting yang disepakati pemerintah dan DPR yang akan menjadi dasar penentuan RAPBN 2022.
Keempat poin penting tersebut, yaitu pertumbuhan ekonomi disepakati berada di kisaran 5,2-5,5 persen, laju inflasi ditetapkan 3 persen, nilai tukar rupiah ditentukan untuk tidak lebih dari Rp 14.350 per USD, dan tingkat suku bunga Surat Utang Negara (SUN) 10 tahun 2022 ditetapkan 6,8 persen.
“Pemerintah Indonesia juga menyetujui sejumlah langkah perpajakan," ujarnya.
Yustinus menjelaskan langkah tersebut ditujukan untuk mengkompensasi penerimaan yang melemah dan kebutuhan pengeluaran lebih tinggi karena pandemi.
"Dengan adanya asumsi dasar ekonomi makro RAPBN dan langkah-langkah ini, memperbesar kemungkinan masyarakat Indonesia untuk mengoptimalkan peluangnya dalam berinvestasi,” paparnya.
Chief Economist & Investment Strategist Manulife Aset Manajemen Indonesia Katarina Setiawan meyakini Indonesia bersama Malaysia, Filipina, dan Thailand, akan mengalami ekspansi pertumbuhan di 2022.
Hal ini bertolak belakang dengan tren normalisasi pertumbuhan yang terjadi di Amerika Serikat dan sebagian negara Asia.
Ekonom Bank DBS Radhika Rao mengungkapkan tiga hal penting pemacu pertumbuhan ekonomi 2022. Simak penjelasannya
- Sapi Perah Bunting dari Australia Sudah Tiba di Indonesia
- US-ABC Dukung Penuh Penguatan Kerja Sama Perdagangan dan Investasi dengan Indonesia
- Tip dari Analis Octa untuk Investor Pemula, Wajib Tahu!
- Begini Cara Bea Cukai Dukung Pertumbuhan Ekonomi dalam Negeri
- Kunjungi IWIP, Menperin Umumkan Rencana Ekspor Prekursor di 2025
- Berkat Pendampingan Bea Cukai Magelang, Perusahaan Ini Sukses Ekspor Kue Kering ke Taiwan