Ekonom Dilarang Nyinyir, Arief Puyono: Jangan Bikin Panik Pasar
Arief Puyuono menegaskan tak ada pertumbuhan ekonomi semu dalam perhitungan.
"Ada ya menghitung pertumbuhan ekonomi, ekonomatikanya ya seperti itu? ungkapnya.
Arief Puyuono menilai memang PDB triwulan II 2020 rendah. Namun, hal itu karena sesuatu kebijakan yang harus diambil oleh pemerintah dalam rangka menyelamatkan masyarakat dari penularan pandemi covid.
"Nah lalu saat triwulan II 2021 PDB kita bisa meningkat mencapai Rp 2.772,8 triliun harus kita syukuri," ujar dia.
Dia menuturkan saat ini memasuki triwulan III 2021 ada guncangan hebat lagi di mana penyebaran Covid-19 mengharuskan kebijakan PPKM.
"Pasti akan mempengaruhi juga nilai PDB di triwulan III 2021 di mana perlu diketahui PDB triwulan III-2020 sebesar Rp 2.720,6 triliun yang jadi perbandingan dengan PDB triwulan III 2020 nanti," kata dia.
Kendati demikian, Arief Puyuono memprediksi PDB triwulan II 2021 akan lebih tinggi dibandingkan PDB triwulan III 2020 dan tetap tumbuh dikisaran 5 persenan.
Hal itu, dianggap memungkinkan karena program-program penggelontoran belanja pemerintah yang cukup besar yang meningkatkan konsumsi masyarakat.
Politikus Gerindra Arief Poyuono menyebut ekonom, pengamat, dan politisi jangan nyinyir terkait pencapaian perekonomian triwulan II 2021.
- Kadin Luncurkan White Paper, Strategi Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi 8%
- RI Sulit Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Kalau Mengandalkan Kapasitas Fiskal
- PPN Jadi 12 Persen Tahun Depan, Begini Imbasnya ke Masyarakat
- Ekonom CORE: PPN 12 Persen Semestinya Ditunda
- Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional, ASDP Hadirkan Bazar UMKM
- Jalin Kemitraan dengan Tiongkok, Kadin Siapkan 7 Langkah Strategis untuk Capai Target Pertumbuhan Ekonomi