Ekonom Dorong Maksimalkan Potensi Pajak Selain Cukai Rokok

Ia mengatakan bahwa di negara lain kontribusi cukai terhadap revenues kecil. Artinya, kata dia, negara-negara tersebut memanfaatkan sumber lain sehingga kebijakan cukainya lebih ke arah pengendalian.
"Jadi, selama tidak clear cukai ini mau ke arah mana, dan selama revenue sumber lain rendah, saya masih menganggap ini bakal terus-terusan berulang," kata Vid.
Lebih lanjut Vid menjelaskan bahwa yang paling dominan untuk mengurangi konsumsi rokok sebetulnya adalah harga. Menurut dia, harga bisa dipengaruhi dua hal yakni pajak dan cukai, serta harga minimum.
Vid mengatakan Indonesia kebetulan memiliki sistem paling kompleks di dunia, karena struktur cukainya terdiri dari empat komponen.
Yakni, jenis produksi apakah buatan tangan atau mesin. Kedua, golongan produksi apakah masuk di atas III atau di bawahnya. Ketiga, adalah rasa yakni kretek atau rokok putih. Keempat harga jual eceran atau HJE.
"Jadi kompleks, superkompleks. Di negara yang sudah lebih ke arah pengendalian, itu sistem cukainya sederhana," kata Vid.
Menurut Vid, struktur yang paling bagus adalah spesifik dan simple. "Kita, sudah spesifik tetapi kompleks," tegasnya.
Dia menambahkan struktur lebih simple dan spesifik menguntungkan revenues dan pengendalian. Namun, lanjut dia tentu juga dengan syarat revenues dari sumber pajak lain harus bagus. Kalau revenues dari yang lain tidak bagus, di ujung-ujung tahun, pasti akan menggenjot cukai.
Ekonom meminta pemerintah meningkatkan sumber pendapatan pajak selain cukai. Kalau tidak, persoalan akan terus berulang.
- Waspada, Modus Penipuan Unlock IMEI
- Warga Jateng Antusias Bayar Pajak Kendaraan, 3 Hari Tembus Rp 28 Miliar
- Gubernur Luthfi Cek Samsat, Ada Penghapusan Tunggakan Pajak Hingga 10 Tahun
- Momen Lebaran, Gubernur Harum Beri 3 THR Spesial Untuk Rakyat Kaltim
- Ikuti Jejak Anies, Pramono Gratiskan Pajak Rumah dengan NJOP di Bawah Rp 2 Miliar
- Ekonom Sebut saatnya Reformasi Fiskal untuk Menjaga APBN