Ekonom: Ekonomi Indonesia akan Tetap Kuat di Tahun Politik
Piter memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2023 masih menjanjikan.
“Pertumbuhan ekonomi tahun 2023 diperkirakan pada kisaran 4,75 persen - 5,25 persen. Meskipun perekonomian global diyakini melambat tetapi perekonomian Indonesia tetap akan tumbuh positif didorong oleh permintaan domestik dan tingginya harga komoditi. Harga komoditi akan turun tetapi tetap lebih tinggi dibandingkan periode sebelum 2020,” ujar Piter.
Untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi, Piter mengatakan pemerintah harus menjaga permintaan domestik atau bahkan memberikan stimulus agar permintaan domestik meningkat. Hal ini terutama dengan menjaga daya beli masyarakat.
“Di sisi lain pemerintah juga perlu mendorong investasi. Kebijakan hilirisasi adalah salah satu kebijakan yang sudah tepat dan perlu dilanjutkan,” tegas Piter.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengumumkan capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2022 sebesar 5,3 persen. Pertumbuhan ini sangat impresif dan paling tinggi selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.
“Secara kumulatif di Tahun 2022 ekonomi mampu tumbuh di angka 5,31 persen, pertumbuhan ini jauh lebih tinggi dari angka pre Covid-19, yaitu yang rata-rata sebesar 5 persen sebelum pandemi dan ini merupakan angka yang tertinggi sejak masa pemerintahan Bapak Presiden Joko Widodo,” kata Menko Airlangga.
Menko Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan pertumbuhan ekonomi didorong antara lain oleh sektor konsumsi, investasi, industri pengolahan dan pariwisata.
Stimulus Ekonomi
Tahun politik akan banyak aktivitas politik sehingga dapat meningkatkan permintaan domestik. Banyak belanja politik seperti bikin spanduk dan lain-lain.
- WPC dan GPA Serukan kepada Pemerintah untuk Turut Mengakhiri Polusi Plastik
- Mendes PDT Yandri Susanto Lihat Potensi Besar Desa Ada di Sini
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Tegas, YLKI Tolak Kenaikan PPN 12 Persen
- Grant Thornton Indonesia Kupas Tuntas Strategi RI Hadapi Tantangan Ketidakpastian Ekonomi