Ekonom Nilai Kenaikan Harga BBM sebagai Langkah Pemerintah Atasi Persoalan Bersama

jpnn.com, JAKARTA - Penggerak Milenial Indonesia (PMI) menggelar kajian diskusi bertajuk “Meneropong Efektivitas Kenaikan BBM dari Berbagai Sudut Pandang” dengan menghadirkan seorang guru besar ilmu ekonomi Prof Muhammad Said, pada Selasa (13/11)
Kajian ini diselenggarakan bertujuan polemik penyesuaian harga BBM yang berlaku pada akhir-akhir ini.
Dalam penjelasannya, Said menyampaikan meski tidak lepas dari pro dan kontra, menyikapi penyesuaian BBM haruslah berpijak pada sikap rasional.
“Pro dan kontra soal penyesuaian BBM adalah lumrah, tetapi jangan senantiasa memandang kebijakan negara dengan negatif. Sebab akan mendorong kita untuk menanggapi hal itu tidak lagi rasional melainkan secara emosional,” ujar Said saat memberikan materi.
Said menilai penyesuaian harga BBM di Indonesia tidak terlalu tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara lain.
“Jika dikomparasikan dengan negara lain, BBM di Indonesia menjadi negara dengan harga BBM termurah di dunia. Bandingkan dengan Arab Saudi yang menjadi pusat kilang minyak tapi harganya tetap tinggi,” ujarnya.
Bagi Said, penentuan kebijakan menaikkan harga BBM tidaklah sembarangan.
Dia meyakini sebelum menetapkan kenaikan harga BBM, pemerintah terlebih dahulu mendasarkan pada pada data konkret yang ada di lapangan.
Seorang ekonom Prof Muhammad Said menilai kenaikan harga BBM sebagai langkah pemerintah atasi persoalan bersama
- Kejaksaan Didukung Penuh Prabowo untuk Bereskan Korupsi Minyak Mentah
- Jelang Mudik, Menteri ESDM dan Dirut Pertamina Tinjau Pasokan BBM & LPG di Banten
- Pelita Air dan Patra Jasa Ajak Anak-Anak Panti Asuhan Wisata Ramadan di Yogyakarta
- Genjot Daya Saing UMKM di Pasar Global, Pertamina Fasilitasi Sertifikasi Halal & HaKI
- Angin Segar dari Erick Thohir, Kementerian BUMN Kaji Pemberian Kompensasi BBM Gratis
- Puing-puing Kilang Pangkalan Brandan dan Pengorbanan Prajurit Genie Pioner