Ekonom Nilai Kritik Anies Masuk Akal: IKN Memang Terlalu Dipaksakan
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat ekonomi dari Universitas Trunojoyo Madura Zakik Basamalah menilai pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) oleh pemerintah terkesan terlalu dipaksakan.
Pasalnya pemerintah terlalu memprioritaskan pembangunan secara ekstrem, tanpa memperhatikan kesiapan seperti konsep perencanaan hingga anggaran yang dibutuhkan.
"Secara konsep dan niat baik sebenarnya IKN tidak jadi masalah. Tapi persoalannya IKN didorong untuk bisa terwujud secara cepat dengan memaksakan anggaran yang sebenarnya tidak mampu, menurut saya ini yang jadi masalah," kata Zakik Basamalah saat diwawancara.
Bahkan, menurut Zakik, jika tujuan dari pemerintah membangun IKN demi menciptakan sumber ekonomi baru di luar Pulau Jawa, maka dibutuhkan proses, perencanaan dan periode waktu yang tidak bisa tiba-tiba.
"Karena dalam teori kutub pertumbuhan wilayah, keberadaan sebuah kota baru itu tidak serta merta langsung bisa ramai dan maju, artinya dia butuh proses jangka waktu yang tertentu untuk bisa menghasilkan multiplier effect terhadap wilayah-wilayah di sekitarnya," tutur dia.
Zakik juga menilai kritik calon presiden Anies Baswedan terhadap keberadaan IKN cukup masuk akal.
Menurut Anies, keberadaan IKN akan membuat ketimpangan baru jika daerah-daerah di sekitarnya tidak diikutsertakan dalam pembangunan yang terintegrasi.
Sebab dilihat secara konsep yang baik maka pembangunan sebuah kota baru seharusnya bertahap dan berkembang. Tidak dipaksakan semata-mata.
Ekonom menilai pemerintah terlalu memprioritaskan pembangunan secara ekstrem, tanpa memperhatikan kesiapan seperti konsep perencanaan hingga anggaran
- Fisip UPNVJ Bahas Masa Depan Jakarta setelah Ibu Kota Pindah
- Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum
- Hasto Tuding Ara Main SARA soal Pramono-Rano Didukung Anies, Prabowo Pasti Tak Suka
- Pramono Dinilai Sengaja Tak Umbar Dukungan PDIP di Alat Peraga Demi Raup Massa Anies