Ekonom Prediksi Target Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Meleset
Hal itu tercermin dari indeks keyakinan konsumen akan kembali berada di bawah level 100.
Kemudian, industri manufaktur menyesuaikan turunnya permintaan domestik dengan mengurangi kapasitas produksi, sehingga PMI manufaktur berpotensi kembali di bawah level 50.
"Selanjutnya, sektor pariwisata termasuk perhotelan, restoran, dan transportasi diperkirakan melanjutkan catatan kontraksi hingga kuartal ke III-2021," beber Bhima.
Tak hanya itu, Bhima juga menyebut penutupan ritel skala besar akan berlanjut.
"Perusahaan yang ikut dalam proses penundaan pembayaran utang akan semakin meningkat dan menambah daftar pailit," ujar dia.
Bhima menilai masyarakat miskin dan kelas menengah rentan miskin yang seharusnya tetap didukung pemerintah justru semakin tertekan.
Hal itu terjadi karena alokasi dana perlindungan sosial yang lebih kecil dari realisasi 2020 sekaligus serapan PEN hingga kini masih rendah.
Realisasi program PEN per 18 Juni 2021 baru mencapai Rp 226,63 triliun atau 32,4 persen dari pagu tahun ini Rp 699,43 triliun.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira memprediksi pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 tidak akan sampai pada target pemerintah yakni sekitar 7 persen.
- Hilirisasi Mineral, Strategi Utama Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8%
- Alumni ITB Diimbau Mendukung Target Pertumbuhan Ekonomi Nasional 8%
- Wamen Stella Cristie Dorong Insentif Dosen untuk Penelitian
- Percepat Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Pergerakan Advokat Usulkan Pembentukan 2 Omnibus Law
- Menko Airlangga Yakin Target Pertumbuhan Ekonomi 8% Bisa Dicapai
- Sebut Transmigran Sebagai Patriot, AHY Ajak Putra-Putri Ikut Bangun Pertumbuhan Ekonomi