Ekonom Sebut Deflasi Perlu Segera Dikendalikan
jpnn.com, JAKARTA - Ekonom Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Abdul Aziz Ahmad mengatakan pemerintah perlu mengendalikan deflasi.
Pasalnya, deflasi justru melemahkan perekonomian karena menunjukkan melemahnya daya beli masyarakat karena produk-produk sudah dianggap tidak menarik oleh masyarakat.
"Pada periode deflasi lima bulan ini memang ada produk-produk yang harganya naik, lalu ada yang harganya turun. Itu kan ada sistem pembobotan dalam penghitungan inflasi maupun deflasi," kata Abdul dikutip, Jumat (10/11).
Abdul mengatakan secara kebetulan menunjukkan indikator deflasi merupakan kelompok komoditas yang memang bobotnya cenderung tinggi.
Menurut dia, jika keadaan berlangsung terus-menerus, deflasi dapat menimbulkan efek berganda (multiplier effect) yang berdampak terhadap penurunan harga produk-produk yang lain.
"Itu jangka panjang sih, tetapi kalau menurut kami, sebagai ekonom, ini masih baik-baik saja, belum terlalu berdampak serius karena toh komoditas yang lain masih banyak yang meningkat," katanya.
Abdul menyebutkan deflasi yang terjadi dalam lima bulan terakhir dipicu oleh penurunan harga beberapa komoditas pangan, salah satunya pasokan sayuran melimpah karena sedang panen.
Oleh karena itu, kata dia, perlu perhatian yang intensif kepada petani karena pihak yang terdampak deflasi adalah produsen, bukan sisi konsumen.
Ekonom Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Abdul Aziz Ahmad mengatakan pemerintah perlu mengendalikan deflasi.
- PT Akulaku Finance Indonesia Capai Kesepakatan Rp 600 Miliar dengan 3 Bank
- Hingga Kuartal III 2024, Pembiayaan Keuangan Berkelanjutan BSI Tembus Rp 62,5 Triliun
- Pengamat: Masyarakat Nantikan Tata Kelola Tambang yang Berpihak, Bukan Janji Manis
- BNI, CIMB Niaga, & CIMB Niaga Finance Salurkan Bantuan kepada Siswa di NTT
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku
- Bisnis Pergudangan Makin Menjanjikan, Simba Lengkapi Fasilitas Substansial