Ekonom Sebut Indonesia Punya Penyangga Kuat di Tengah Gejolak Pasar Global

Ekonom Sebut Indonesia Punya Penyangga Kuat di Tengah Gejolak Pasar Global
Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro dalam laporannya pagi ini, Selasa (8/4) mengungkapkan di tengah tensi global meningkat, pasar domestik masih kuat. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang pemerintah tenor 10 tahun dalam rupiah turun signifikan sebesar 12,2 bps menjadi 7,00 persen. Di saat yang sama, yield obligasi pemerintah dalam dolar AS naik tipis menjadi 5,32 persen.

Andry menjelaskan pasar global sedang bergejolak, pembukaan kembali pasar Indonesia hari ini membawa angin segar dan peluang baru.
Menurut dia, dengan kebijakan moneter yang responsif dan fundamental ekonomi yang tetap solid, Indonesia berpeluang menjaga stabilitas dan bahkan menarik keuntungan dari perubahan peta perdagangan global.

“Saat dunia dihantui ketidakpastian, fleksibilitas dan ketahanan domestik justru menjadi nilai jual utama pasar Indonesia," ujar Andry.

Setelah libur panjang, pasar keuangan Indonesia kembali dibuka hari ini, Selasa dengan ekspektasi positif meskipun dihadapkan pada tantangan eksternal berupa memanasnya tensi perdagangan global.

Investor domestik bersiap mencermati arah pasar setelah dinamika global yang sempat mengguncang pasar saham dunia.

Salah satu pemicu utama gejolak global adalah pengumuman Presiden AS Donald Trump terkait kebijakan tarif impor baru. Trump menetapkan tarif dasar sebesar 10 persen untuk semua impor dan tarif lebih tinggi untuk negara-negara tertentu, seperti Tiongkok (34 persen), Vietnam (46 persen), dan Uni Eropa (20 persen).

Langkah ini memicu kekhawatiran akan pecahnya perang dagang baru yang berdampak pada inflasi global dan mendorong naiknya imbal hasil obligasi.

Situasi memanas setelah Trump mengancam akan menaikkan tarif menjadi 50 persen terhadap impor dari Tiongkok jika Negeri Tirai Bambu tidak mencabut tarif balasan mereka sebelum 8 April.

Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro dalam laporannya pagi ini, Selasa (8/4) mengungkapkan di tengah tensi global meningkat, pasar domestik masih kuat

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News