Ekonom Sebut Korporasi Petani Berdampak Luar Biasa, Ini Sebabnya
"Apabila mekanisme produksi pertanian yang efektif dan efisien bisa tercipta, dan komoditas pertanian yang di produksi merupakan komoditas unggulan yang mudah diserap oleh pasar," ungkap dia.
Petani akan memperoleh keuntungan yang lebih maksimal dan meningkatkan kesejahteraan para petani.
Selain itu, masalah permodalan yang menjadi salah masalah petani akan terselesaikan.
Menurut Surya, salah satu masalah petani dalam mengakses modal adalah ketika mitigasi risiko yang diterapkan perbankan di Indonesia mengharuskan adanya LTV (Loan to Value) atas underlying asset.
Di sisin lain, para petani dengan pendapatan yang cenderung rendah tidak memiliki asset yang cukup untuk dijaminkan ke perbankan.
Kendati demikian, tidak ada pihak yang bisa mendesak perbankan untuk menghilangkan kalusul LTV ini, karena terkait mitigasi risiko yang ditetapkan.
Oleh karena itu, perlu ada pihak ketiga yang mampu memberikan jaminan kepada perbankan agar lebih aman dalam menyalurkan modal ke petani.
Kehadiran pihak ketiga ini, sambungnya, tentunya dapat diisi oleh pemerintah, maka pemerintah harus berani menjadi penjamin para petani agar bisa mengakses modal dari perbankan.
Ekonom menilai korporasi petani berdampak luar biasa bagi sektor pertanian, berikut penjelasannya
- Yayasan GSN dan PT Atthaya Teken MoU soal Bantuan Pupuk untuk Petani Miskin
- Rakor Oplah di Sulsel, Plt Dirjen Hortikultura Tekankan Pentingnya Pergerakan Cepat
- BRI Life Beri Perlindungan Asuransi Mikro Bagi 35.224 Petani & UMKM di Jawa Barat
- Rembuk Tani jadi Cara Pupuk Indonesia Penuhi Kebutuhan Petani Sragen
- Dukung Ketahanan Pangan, IsDB & IFAD Kembangan Pertanian Dataran Tinggi
- Program Upland Kementan Diharapkan Bisa Perkuat Ketahanan Pangan