Ekonom Sebut Segmen Mikro Pendorong Kredit UMKM, Kupedes Makin Berjaya
Dengan demikian ruang bank untuk ekspansi di segmen tersebut masih sangat lebar.
Hal itu belum lagi ditambah dengan para pelaku usaha yang naik kelas dari ultra mikro ke mikro.
“Sehingga wajar pertumbuhan kredit mikro masih positif dan semakin besar porsinya,” kata Faisal.
Selain itu, kredit mikro bisa merupakan segmen yang lebih kebal terhadap kondisi ekonomi baik domestik, apa lagi global.
"Karena kebanyakan dari mereka bergerak di bisnis kebutuhan sehari-haris, sehingga tidak pernah kehilangan pasar dan selalu haus modal,” imbuhnya.
Hal itu terlihat pula dari kinerja kredit mikro di tataran industri.
Bank Indonesia (BI) memaparkan, kredit UMKM tumbuh 8,2 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp1.332,9 triliun. Bila dirinci, segmen mikro tumbuh 25,7 persen yoy, kecil terkoreksi 1,3 persen yoy, dan menengah terkoreksi 5,3 perssn yoy.
Sepanjang 2023, hingga September, segmen mikro bisa dikatakan merupakan motor pertumbuhan kredit UMKM. Pun rasionya sudah membesar dan mencapai 45,48 persen.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengakui bahwa performa kredit mikro secara umum lebih baik.
- 5 Strategi Bisnis BNI Menghadapi Tantangan Perekonomian 2025
- Pemerintah Harus Tingkatkan Daya Saing Produk UMKM dan Ekonomi Kreatif
- Efek PPN 12 Persen, 3 Jenis Kredit Perbankan Ini Bakal Naik
- Momen Libur Nataru 2025, Indibiz Beri Kejutan untuk Pelanggan
- Menko Airlangga Ungkap Program Belanja Murah Akhir Tahun Cetak Transaksi Rp 71,5 Triliun
- Meraih Peluang Ekonomi di Tahun 2025