Ekonom Soroti Rantai Distribusi Minyak Goreng, Tegas!
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira menyarankan pemerintah untuk memperbaiki rantai distribusi minyak goreng.
Hal itu dilakukan untuk meredam keresahan masyarakat karena kelangkaan minyak goreng.
"Saya kira untuk memperbaiki rantai distribusi, pertama bongkar dahulu struktur produsen yang terlalu oligopoli atau menguasai," ungkap Bhima kepada JPNN.com, Rabu (9/3).
Bhima meyakini minyak goreng 40 persennya telah dikuasai oleh empat produsen besar, maka sudah seharusnya dilakukan break up.
"Tidak boleh tuh penguasaan terlalu besar begitu," tegasnya.
Oleh karena itu, Bhima menyarankan harus dilakukan strategi break up.
"Tidak boleh itu penguasaan tertinggi pasar yang terlalu besar. Jadi, perlu dipisah ke perusahaan-perusahaan kecil yang tidak terafiliasi agar pasar tidak dikuasai oleh kelompok pemain besar saja,” kata Bhima.
Di samping itu, pemerintah juga memiliki andil karena sebagian besar perkebunan milik perusahaan sawit yang turut memproduksi minyak goreng berada berstatus Hak Guna Usaha (HGU).
Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira menyarankan pemerintah untuk memperbaiki rantai distribusi minyak goreng.
- Kenang Alhmarhum Faisal Basri, Jokowi: Beliau Ekonom Kritis
- Faisal Basri, Analisis Ekonominya Setajam Keris Raja-Raja Jawa
- Faisal Basri
- Kabar Duka, Ekonom Faisal H. Basri Meninggal Dunia
- Ekonom Sebut PP Kesehatan Berpotensi Menurunkan Penerimaan Negara
- Perihal Daya Saing RI Meningkat, Ekonom Yakin Akan Mendongkrak Kepercayaan Investor