Ekonom Tagih Janji Kampanye Jokowi Tuntaskan Mega Skandal BLBI

Ekonom Tagih Janji Kampanye Jokowi Tuntaskan Mega Skandal BLBI
Pengamat Ekonomi dan Politik Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Keuangan Negara (LPEKN) Sasmito Hadinagoro. Foto: dokumentasi pribadi

Dia menilai data-data tentang BLBI Gate ini diabaikan. “Kita ingin tegaskan, kasus BLBI Gate memberatkan dan menjadi beban generasi yang akan datang," tuturnya.

Beratnya beban BLBI Gate ini sudah pernah disampaikan Wapres Jusuf Kalla.

Saat berpidato di depan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Jusuf Kalla mengakui beban bunga obligasi rekap ex-BLBI puluhan triliun memberatkan keuangan negara.

Berdasarkan data, sampai dengan akhir periode Presiden SBY berkuasa tahun 2014, dana APBN patut diduga Rp 960 triliun uang negara yang 70 persen bersumber dari pajak yang disetor rakyat dari Sabang sampai Merauke disalahgunakan.

Bahkan sebesar Rp 600 triliun uang pajak rakyat ini dipakai membayar subsidi bunga obligasi rekap ex-BLBI.

“Saya blak-blakan menyampaikan ini. Justru bank plat merah (Mandiri-Red)  sesungguhnya sejak diberi subsidi bunga obligasi rekap ex-BLBI adalah penjarah dana publik terbesar dengan ngantongi obligasi rekap fiktif Rp 73 trilun,” ujar Sasmito.

Dengan bunga obligasi rekap ex-BLBI rata-rata 10 persen per tahun maka dana publik di salah satu bank rekap BUMN justru sukses membobol dana BLBI Gate fresh.

Upaya pembobolan terlihat di era Direksi Mandiri Agus Martowardoyo dan Pahala Mansuri.

Pengamat Ekonomi dan Politik Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Keuangan Negara (LPEKN) Sasmito Hadinagoro kembali menagih janji kampanye Joko Widodo pada pilpres 2014 terkait penyelesaian kasus BLBI.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News