Ekonom: Tanpa Larangan dari Jokowi pun Aktivitas Mudik Memang Bakal Berkurang

jpnn.com, JAKARTA - Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati memperkirakan aktivitas mudik masyarakat akan jauh berkurang dalam beberapa hari ke depan.
Hal itu bukan karena munculnya kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melarang mudik, melainkan pendapatan masyarakat yang memang sudah tidak ada.
Dia menerangkan, para pemudik ialah orang yang bekerja di sektor formal, informal, dan buruh migran.
Ketiga kategori pekerja ini banyak terpukul dari sisi pendapatannya.
Terutama, selama pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di kota-kota besar demi mencegah penularan virus corona (Covid-19).
"Makanya enggak akan ada banyak permintaan lagi untuk mudik," ucap Enny dalam diskusi virtual dengan tema Menyoal Efektivitas Larangan Mudik Lebaran, Rabu (22/4).
Terlebih lagi, kata Enny, harga tiket kendaraan umum menuju kampung halaman akan menjulang tinggi.
Pasalnya, jumlah angkut penumpang sebuah kendaraan, menurun 50 persen sebagai ketentuan physical distancing.
Ketimbang memikirkan soal mudik, pemerintah seharusnya fokus kepada perlindungan sosial masyarakat yang bertahan di kota-kota besar.
- Ada Dukungan Jokowi, Persis Gagal Kalahkan 10 Pemain Semen Padang
- Bendera PSI Perorangan Berkibar di Sejumlah Ruas Jalan Jakarta
- Respons Ketua KPK soal Desakan Hasto agar Memeriksa Keluarga Jokowi
- Darmizal Tegaskan Jokowi Fokus pada Kemajuan Bangsa, Bukan Partai Super Tbk
- Ditahan KPK, Hasto Minta Lembaga Antikorupsi juga Periksa Keluarga Jokowi
- Berorasi saat BEM SI Demonstrasi, Seorang Mak Serukan Tangkap Jokowi