Ekonomi Amerika Serikat Melambat, Rupiah Hari Ini Menguat

jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Rabu di Jakarta menguat 14 poin atau 0,09 persen menjadi Rp 16.431 per USD dari sebelumnya Rp 16.445 per USD.
Dengan demikian, potensi kurs rupiah melemah terhadap USD yaitu Rp 16.500 per USD dengan potensi support sekitar Rp 16.400 per USD.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra menyatakan kekhawatiran terhadap pelambatan ekonomi di Amerika Serikat (AS) memberikan penguatan terhadap nilai tukar (kurs) emerging markets, termasuk rupiah.
“Indeks USD melemah ke kisaran 105,6, level yang belum pernah disentuh sejak awal Desember 2024. Tekanan terhadap USD ini disebabkan oleh tarif impor baru untuk Kanada, Meksiko, dan China sudah berlaku yang menimbulkan kekhawatiran terhadap pelambatan ekonomi di AS,” ucap Ariston, di Jakarta, Rabu.
Pada Senin (3/3), Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa tarif impor produk dari Meksiko dan Kanada akan mulai berlaku pada Selasa (4/3) waktu setempat.
Perintah eksekutif terkait tarif 25 persen untuk produk yang diimpor dari Kanada dan Meksiko tersebut sebenarnya sudah ditandatangani pada 1 Februari lalu.
Kemudian, pemerintah Kanada dan Meksiko berjanji akan meningkatkan upaya mereka mengurangi lalu lintas narkotika di perbatasan, sehingga Trump setuju menangguhkan implementasi tarif tersebut selama sebulan.
Namun, pekan lalu, Trump menyatakan bahwa pihaknya akan tetap melanjutkan pemberlakuan tarif.
Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Rabu di Jakarta menguat 14 poin atau 0,09 persen menjadi Rp 16.431 per USD dari sebelumnya Rp 16.445 per USD.
- Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Target Berat, tetapi Tidak Mustahil
- PNM Wujudkan Asta Cita Ketahanan Pangan lewat Urban Farming Lorong Mekaar
- Kaya Gila
- Donald Trump Pundung, Amerika Setop Bantuan Militer untuk Ukraina
- GRIB Jaya Dorong UMKM dan Perputaran Ekonomi lewat Festival Ramadan 2025
- Paramount Petals Gencarkan Gerakan Sehat dan Cerdas bagi Anak Usia Dini hingga Lansia