Ekonomi Batam Lesu, Penjualan Properti Tetap Tumbuh

Dalam setahun, pengembang di Batam bisa melepas produk barunya sebanyak 10 ribu hingga 12 ribu unit properti. Rentang harganya antara Rp 300 juta hingga Rp 700 juta. Dari jumlah tersebut, pembeli dari kalangan milenial masih terbatas.
"Mereka ini punya daya beli, tapi bergeser. Makanya perlu dicarikan solusi termasuk juga solusi dari perbankan. Mengingat mereka ini punya pangsa pasar 30 hingga 40 persen," paparnya.
Mekanisme untuk generasi milenial terkait kepemilikan properti juga menjadi perhatian serius lembaga perbankan. Salah satunya yang memberikan atensi adalah Bank Tabungan Negara (BTN) Batam.
Branch Manager Bank BTN Batam, Ali Irfan mengaku telah mempersiapkan produk-produk perbankan yang sangat dinamis untuk kalangan milenial. Dan semuanya bisa disesuaikan untuk generasi ini.
“Contohnya, dengan memperpanjang masa tenornya hingga angsurannya yang sangat fleksibel. Intinya, produk ini kita kemas dalam bentuk yang dinasmis untuk mereka. Jadi sekali lagi hal ini sengaja dilakukan untuk menyiasati hal tersebut. Akan tetapi, tentunya tidak bertabrakan dengan regulasi yang ada," jelas Ali.(leo)
Pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau (Kepri) yang menurun pada triwulan ketiga tidak akan memengaruhi pasar penjualan properti di Batam.
Redaktur & Reporter : Budi
- 2.640 PTK Non-ASN Kepri Terima Insentif Hari Raya, Masing-Masing Rp 2 Juta
- Polda Kepri Maksimalkan Layanan Wisatawan Asing Selama Musim Libur Lebaran
- Peringatan Dini BMKG, Waspada Gelombang Tinggi di Kepri
- Gemerlap Danantara
- Kementrans Siapkan Barelang Jadi Pilot Project Kawasan Transmigrasi Terintegrasi
- DPR Bentuk Panja Usut Mafia Lahan di Batam, Pengamat: Panggil Menteri ATR/BPN