Ekonomi Belum Pulih, Konsumen Tiongkok Mengurangi Belanja dan Perbanyak Menabung
"Kedua, tidak ada jaminan keamanan keuangan di masa depan, jadi mau bagaimana lagi. Kita hanya bisa menabung untuk diri sendiri."
Pakar mengatakan Tiongkok berisiko mengalami deflasi
Keengganan membelanjakan uang mereka juga tergambar dalam statistik resmi, dan membuat para pakar memperingatkan kemungkinan Tiongkok mengalami deflasi, yakni turunnya harga barang-barang.
Indeks harga konsumen Tiongkok tidak berubah banyak sepanjang tahun sampai bulan Juni, menjadikannya yang terendah sejak Februari 2021.
Dr Shi memperkirakan Tiongkok sudah mengalami deflasi.
"Banyak barang-barang konsumen mewah harganya sudah jatuh," katanya.
Betty Wang ekonom senior di Bank Australia ANZ juga menyampaikan kekhawatiran mengenai kemungkinan deflasi di Tiongkok.
Wang mengatakan Tiongkok berisiko mengalami hal yang sama seperti yang pernah terjadi antara tahun 2012 sampai 2016.
Berbeda dengan banyak negara lain yang mengalami inflasi tinggi sehingga suku bunga dinaikkan, di Tiongkok tingkat suku bunga diturunkan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi.
Saat perekonomian Chnina masih sulit bangkit setelah pandemi, kepercayaan konsumen negeri itu masih lemah sehingga warga menggunakan media sosial untuk berbagi cara hidup lebih hemat
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Saham TLKM Anjlok, Telkom Butuh Penyegaran & Strategi Baru
- Pakar Apresiasi Andi Sudirman yang Berhasil Tangani 500 Kilometer Jalan di Sulsel
- Pertamina Eco RunFest 2024 Beri Dampak Positif, Mulai Lingkungan hingga Ekonomi
- Kunjungi Desa Tertinggal di Serang, Mendes PDT Yandri Susanto Mengaku Miris
- Wanita Global