Ekonomi Bisa Tumbuh 5,3 Persen jika Konsumsi Domestik Terjaga
“Saya memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 ada di kisaran 4,8-5,3%. Jadi kalau pemerintah memproyeksikan 5,3% itu adalah angka optimis tetapi masih realistis," ujarnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) konsumsi rumah tangga masih menjadi penopang utama komponen PDB dari sisi pengeluaran.
Konsumsi domestik berkontribusi 50,38% terhadap PDB Kuartal III 2022. Dari 2014 hingga 2018, rata-rata kontribusi konsumsi rumah tangga terhadap PDB adalah 56,15%.
Pada 2019 hingga 2021, rata-rata kontribusi konsumsi rumah tangga terhadap PDB adalah 56,2%.
Rinciannya, pada 2019 adalah 56,63%, 2020 naik ke 57,65 persen, dan 2021 turun ke 54,42%.
Tantangan
Ekonom INDEF Agus Herta Sumarto mengatakan tiga sektor yang disebut menopang pertumbuhan ekonomi yaitu ekspor, konsumsi, dan investasi memiliki tantangannya masing–masing.
“Tantangan terbesar ada di sektor ekspor. Di tengah melemahnya kinerja perekonomian global, menggenjot ekspor sepertinya bukan perkara mudah. Kinerja perdagangan global belum benar-benar pulih sehingga pemerintah harus benar-benar bisa memilih sektor ekonomi serta komoditas yang bisa menggenjot ekspor Indonesia,” kata Agus Herta, Senin (30/1).
Menurut Piter, perbedaan ekonomi Indonesia dengan ekonomi negara lain adalah dukungan konsumsi domestik.
- WPC dan GPA Serukan kepada Pemerintah untuk Turut Mengakhiri Polusi Plastik
- Harapkan Semua Target Prolegnas 2025 Tercapai, Sultan Siap Berkolaborasi dengan DPR dan Pemerintah
- RI Sulit Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Kalau Mengandalkan Kapasitas Fiskal
- Ekonom CORE: PPN 12 Persen Semestinya Ditunda
- Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional, ASDP Hadirkan Bazar UMKM
- PKN Membantu Pemerintah untuk Mengentaskan Masalah Stunting