Ekonomi Dikelola Secara Naif, BI Lakukan Proteksi
Kamis, 01 Desember 2011 – 08:18 WIB
JAKARTA - Perekonomian Indonesia selama ini dikelola dengan cara agak naif terhadap dinamika pasar. Ada pemahaman bahwa pengelolaan ekonomi cukup diserahkan pada mekanisme pasar tanpa membangun mekanisme self assurance saat terkena gejolak.
Demikian yang dikemukakan Gubernur Bank Indonesia (BI), Darmin Nasution dalam seminar "Proyeksi Ekonomi Indonesia 2012: Badai Krisis Ekonomi dan Jebakan Liberalisasi" di Jakarta, Rabu (30/11).
"Memang cukup lama ekonomi dikelola agak naif terhadap dinamika global. Ada satu pandangan yang cukup lama berkembang bahwa dengan mekanisme pasar saja cukup, tidak perlu membangun mekanisme perlidungan diri pada saat ada gejolak," katanya.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya melakukan beberapa langkah pengamanan maupun proteksi yang tidak bisa dilakukan secara radikal. "BI melakukan koreksi meskipun tak mungkin radikal. Nanti terkaget-kaget orang," ujarnya.
Baca Juga:
Salah satu bentuk kebijakan itu di antaranya diberlakukannya penyimpanan devisa hasil ekspor yang efektif pada 1 Januari 2012 mendatang.Dengan ini, diharapkan kekeringan valuta asing akibat krisis bisa dicegah. Sebab, valas bisa tercukupi dengan disetorkannya dolar hasil ekspor di perbankan dalam negeri.
JAKARTA - Perekonomian Indonesia selama ini dikelola dengan cara agak naif terhadap dinamika pasar. Ada pemahaman bahwa pengelolaan ekonomi cukup
BERITA TERKAIT
- Ini Kriteria Pelaku UMKM yang Utangnya Bisa Dihapus Pemerintah
- Tangerang Raya Area Strategis Investasi, LPKR Perluas Portofolio Produk Baru
- Bank Mantap Indonesia Bantu Kebutuhan Para Pensiunan Lewat 3 Pilar ini
- Tingkatkan Pelayanan, KAI Logistik Pangkas Waktu Tempuh Rute Bandung–Surabaya
- Kementerian BUMN Gelar Workshop Penggunaan AI Dalam Komunikasi Media Sosial
- Distribusikan Pupuk Bersubsidi, Petrokimia Gresik Siapkan Stok Lebih dari 372 Ribu Ton