Ekonomi Dunia 2023 Gonjang-ganjing, OJK Ramal Nasib Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi memberikan pandangannya terkait perekonomian Indonesia dalam gejolak ekonomi global 2023.
Menurutnya, Indonesia mampu bertahan dari gejolak ekonomi, termasuk dari ancaman resesi dan risiko stagflasi global, melalui sinergi, kolaborasi, dan kerja sama yang erat.
"Optimisme saya didasarkan pada kenyataan bahwa kita telah berhasil mengatasi tantangan besar dari pandemi COVID-19 yang belum pernah terjadi sebelumnya," ungkap Inarno dalam Capital Market Summit an Expo (CMSE) 2022 yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat (14/10).
Inarno menyadari keadaan ekonomi global saat ini dipenuhi dengan ketidakpastian.
Ketidakpastian global terjadi karena di tengah tantangan perjuangan untuk keluar dari pandemi COVID-19, negara-negara di seluruh dunia juga dihadapkan pada munculnya risiko baru yang jauh lebih kompleks dari sebelumnya.
"Risiko tersebut muncul dari ketegangan geopolitik yang telah menyebabkan perang dan gangguan rantai pasokan, sehingga mengakibatkan lonjakan harga berbagai komoditas," bebernya.
Namun, di tengah meningkatnya volatilitas pasar keuangan global dengan potensi spillover atau limpahan ke pasar keuangan domestik.
Pemerintah tetap optimistis dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi memberikan pandangannya terkait perekonomian Indonesia pada 2023
- Kinerja 2024 Moncer, BTN Siap Berkontribusi Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi
- KADIN Indonesia Apresiasi Investasi Prancis dalam Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
- Peneliti TRI: Penataan Distribusi LPG Merupakan Langkah Strategis
- Krisis Pangan Global Mulai Terjadi, Bagaimana Status Indonesia?
- Lucky Hakim Langsung Tancap Gas Seusai Mendapat Arahan Prabowo
- Akademisi Nilai Tata Kelola LPG 3 Kilogram jadi Solusi Subsidi Tepat Sasaran