Ekonomi Dunia Memasuki Fase Bahaya Baru
Kamis, 22 September 2011 – 07:30 WIB
JAKARTA - Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia, termasuk Indonesia, untuk tahun ini dan tahun depan. Laporan World Economic Outlook edisi September 2011 yang dirilis kemarin menyebutkan perekonomian global berada dalam fase baru yang berbahaya. Fase ini diiringi pelemahanan aktivitas ekonomi global yang semakin merata dan risiko jebloknya kepercayaan masyarakat dunia. Kepala ekonom IMF Olivier Blanchard menyatakan ekonomi dunia bakal masuk dalam fase bahaya baru. AS dan Eropa mengalami penurunan paling tajam dari sisi ekonomi setidaknya akhir tahun depan. IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi AS hanya tumbuh 1,5 persen di 2011 dan 1,8 persen tahun depan. Proyeksi itu jauh dari target dari pemerintahan AS, yaitu 2,5 persen tahun ini dan 2,7 persen di 2011. “Ekonomi global memasuki fase bahaya baru. Pemulihan bakal makan waktu,” kata Blanchard, Rabu (21/9).
Laporan itu menunjukkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia pada 2011 dan 2012 masing-masing hanya 4 persen. Proyeksi itu lebih pesimistis dibanding prediksi sebelumnya yang dirilis Juli lalu sebesar 4,3 persen untuk 2011 dan 4,5 persen pada 2012.
Baca Juga:
Dana Moneter juga merevisi turun proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 6,4 persen tahun ini dan 6,3 persen pada 2012. Proyeksi tersebut mengoreksi prediksi sebelumnya yang memperkirakan ekonomi Indonesia di 2011 dan 2012 bisa tumbuh 6,5 persen.
Baca Juga:
JAKARTA - Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia, termasuk Indonesia, untuk tahun ini dan tahun depan.
BERITA TERKAIT
- Asuransi Kitabisa Salurkan Santunan bagi Keluarga Penyadap Getah Pinus
- Harga Emas Antam Hari Ini Jumat 8 November Naik, Berikut Perinciannya
- Menko Airlangga Terima Kunjungan Dubes Tiongkok, Bahas Program 'Two Countries Twin Parks'
- UMKM Binaan Bea Cukai Pontianak Sukses Ekspor 4,8 Ton Produk Rumah Tangga ke Malaysia
- Freeport dan Antam Bersinergi, Erick Dorong Lonjakan Cadangan Emas Batangan di Dalam Negeri
- Sepakat, Antam Beli Mayoritas Emas Produksi Freeport