Ekonomi Gawat, Menkeu Harus Nekat
Kamis, 18 Maret 2010 – 14:38 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto : Bloomberg
JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, negara manapun di dunia ini pasti pernah mengalami krisis keuangan. Saat menghadapi krisis yang terjadi, setiap negara memiliki kebijakan masing-masing dalam menjaga anggaran belanja dan pendapatannya. Namun pada intinya, bukan hanya pada kebijakan, tapi juga diperlukan seorang menteri yang tidak hanya pintar tapi juga harus nekat. 10 tahun kemudian, tepatnya tahun 2008, Indonesia kembali dihadapkan pada ancaman krisis. Namun kali ini Indonesia dapat mengatasinya meski membutuhkan waktu yang cukup lama guna penyembuhan dari krisis. Maka pada tahun 2010 ini, kata Sri merupakan momentum bagi Indonesia untuk semakin sembuh dari krisis ekonomi yang terjadi beberapa tahun lalu.
"Saat negara mulai dihadapkan pada kerawanan krisis, tidak penting seberapa hebatnya seorang menteri. Meski dia menteri keuangan terbaik sedunia sekalipun, yang diperlukan hanya seorang seorang menteri keuangan yang nekat. Berani mengambil keputusan jangan sampai terjadi krisis," kata Sri Mulyani saat menjadi keynote speaker dalam Seminar Citi Indonesia Economic and political Outlook, Kamis (18/3) di Hotel Ritz Carlton, Jakarta.
Sri pun kembali membuka 'kisah lama' saat Indonesia akhirnya menghadapi badai krisis pada tahun 1997 lalu. Dikatakan Sri, saat itu krisis global yang terjadi berdampak sangat fatal pada keuangan dalam negeri. APBN tidak sanggup menopang kebutuhan belanja negara. Demikian pula dengan struktur keuangan yang mengalami kerusakan dan menciptakan spekulasi berpengaruh negatif pada ekonomi dalam dan luar negeri.
Baca Juga:
JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, negara manapun di dunia ini pasti pernah mengalami krisis keuangan. Saat menghadapi
BERITA TERKAIT
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM
- Pemda Diminta Jadi Motor Investasi dan Pemerataan Ekonomi