Ekonomi Harus Tumbuh 9 Persen
Kamis, 13 Oktober 2011 – 02:48 WIB
JAKARTA - Gejolak perekonomian global dan tantangan di masa mendatang menuntut pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih tinggi lagi. Pertumbuhan di kisaran 6,5 persen saat ini dinilai terlalu rendah dan masih bisa dicapai, bahkan tanpa kerja keras pemerintah.
Wakil Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Muhammad Chatib Basri mengatakan, dengan mempertimbangkan gejolak global dan berbagai tantangannya, pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 6,5 persen hingga akhir tahun belum akan menjamin masa depan Indonesia yang lebih baik. Untuk pertumbuhan sampai minimal 9 persen, Indonesia butuh waktu setidaknya sampai 2015 mendatang.
"Kalau ditanya target pertumbuhan (ekonomi) 6 persen sampai 7 persen, saya yakin kita pasti dapat (merealisasikan). Tanpa campur tangan pemerintah pun saya yakin bisa dapat segitu," ujarnya saat Economic Outlook oleh CIMB Niaga di Jakarta, Rabu (12/10).
Jika hanya mampu tumbuh di level saat ini, kata Chatib, masyarakat Indonesia akan terjebak dalam potensi kemiskinan karena tidak mampu mengimbangi pertumbuhan negara-negara emerging market atau negara berkembang lainnya. Sekadar tumbuh 7 persen dinilainya mudah karena populasi masyarakat yang berada di level angkatan kerja Indonesia cukup besar.
JAKARTA - Gejolak perekonomian global dan tantangan di masa mendatang menuntut pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih tinggi lagi. Pertumbuhan di kisaran
BERITA TERKAIT
- Pelindo Dorong Ekonomi Pesisir lewat Pelatihan Pemasaran di BUMMas Kampung Bahari
- Percepat Hapus Kemiskinan, PNM Raih Penghargaan dari Kemenko PMK
- Gaet Generasi Muda di Sektor Pertanian, SGN Bentuk Inkubator Agripreneur Tebu
- Pengin Tahu Asal Bright Gas yang Kalian Beli? Yuk, Scan Barcodenya
- Pertamina Dorong Kolaborasi Nasional dan Global Turunkan Emisi Metana di Indonesia
- Pertamina Paparkan Keunggulan Desa Energi Berdikari di COP 29 Azerbaijan