Ekonomi Indonesia Lebih Baik di Era SBY

Pagelaran Wayang yang mengambil lakon “Pepeling Semar” dengan Dalang Ki Enthus Susmono, yang juga Bupati Tegal, Jawa Tengah ini, mengisahkan kesulitaan ekonomi dan masalah sosial di negara Yawastina.
Di negara itu, Prabu Parakesit sedang dihadap para nayaka menerima kedatangan Ki Lurah Semar. Sebagai wakil rakyat Semar merasa prihatin melihat situasi negara, ekonomi makin merosot, rakyat semakin miskin. Juga banyak pengangguran, kerusuhan, begal dimana-mana, kehidupan rakyat semakin tidak aman.
Semar mengingatkan atau memberi Pe’peling kepada Prabu Parikesit supaya segera mengambil tindakan. Kalau perlu mengganti para pejabat yang tidak mampu menjalankan tugasnya. Tak lama kemudian datanglah prajurit yang melaporkan terjadi kerusuhan yang dilakukan prajurit Prabu Niradha Kawaca. Prabu Parikesit segera mengutus Raden Sasikirana anak Gatutkaca.
Di Pesanggrahan Jalawasesa, Prabu Niradha Kawaca berusaha untuk menolong negara Yawastina. Namun usaha tersebut dapat digagalkan para prajurit Yawastina dibawah pimpinan Raden Sasikirana anak Gatutkaca.
Di Pertapaan Kendalisada Begawan Anoman kedatangan Dewi Sritanjung yang diminta petunjuk atas berbagai bencana yang melanda negara Yawastina. Begawan Anoman memberi nasehat bahwa apa yang terjadi di negara Yawastina disebabkan masih banyaknya para pejabat yang kurang tanggap dan kurang memerhatikan kesengsaraan rakyat. Untuk itu, Srinjung diminta supaya konsultasi dengan Ki Lurah Semar karena Semar-lah yang tahu dan memahami akan kebutuhan orang kecil.
Sementara itu, di Kadipaten Pancala, Adipati Pancakusuma cucu dari Puntadewa bertemu dengan Kertiwindu cucu Patih Sengkuni. Kertiwindu membujuk Pancakusuma supaya mengambil alih kekuasaan Yawastina dengan dalih Parikesit tidak bisa mengendalikan keamanan dan ketertiban Yawastina.
Melalui momentum Peringatan ke-70 Tahun DPR, Edi bersama para wakilnya di Senayan, tampaknya memberi pesan kuat kepada Presiden Jokowi agar segera mengambil langkah kebijakan dan berbagai terobosan guna membawa negeri ini lebih baik lagi dibandingkan era sebelumnya.(fri/jpnn)
JAKARTA – Era reformasi yang sudah berlangsung 17 tahun ini, cukup menggembirakan bagi kelangsungan kehidupan demokrasi di Indonesia. Partisipasi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu