Ekonomi Lesu, Bisnis TV Berbayar dan Internet Tetap Melaju

Dengan strategi bundling itu, TV berbayarnya masih terjaga meskipun kontribusi terhadap pendapatan masih didominasi bisnis broadband. Sekitar 60 persen pendapatan LINK berasal dari broadband, 30 persen kontribusi TV berbayar, dan 10 persen dari lainnya.
Secara rinci, pelanggan broadband LINK sebanyak 406.790 dan TV berbayar sebanyak 377.404 pelanggan. Sebanyak 94 persen dari total pelanggan berlangganan kedua layanan itu secara bersamaan.
Pendapatan rata-rata per pelanggan, kata Richard, meningkat 2,5 persen menjadi Rp 412 ribu di awal tahun ini dibandingkan periode sama tahun lalu.
Saat ini, penetrasi fixed broadband di Indonesia mencapai 5 persen dari total rumah tangga pada 2013. Lalu, naik menjadi 6 persen pada 2014 dan tahun ini diperkirakan menjadi 7 persen.
Sedangkan jumlah pelanggan sekitar 3,9 juta pengguna pada 2013, lalu naik menjadi 4,8 juta pengguna pada 2014. Tahun ini, diperkirakan menjadi 5,5 juta pengguna dan tahun 2016 naik menjadi 6,1 juta pengguna. (gen/fal)
JAKARTA – Di tengah lesunya perekonomian di awal tahun ini, industri berbasis internet tetap bergerak positif. Perusahaan broadband dan TV
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- HUT ke-50 TMII, Bank Raya Hadirkan Kemudahan Transaksi Untuk Para Pengunjung
- Libur Lebaran Usai, Tanjung Priok Kacau: Apa yang Salah dengan Sistem Indonesia?
- PKSS Perkenalkan Contact Center 1500399 untuk Tingkatkan Kualitas Layanan Bisnis
- Pemegang Saham Pelita Air Kukuhkan Kembali Dendy Kurniawan sebagai Direktur Utama
- Bank Raya Targetkan 10 Ribu Nasabah Baru pada Pesta Rakyat Nusantara di TMII
- Kemacetan Panjang di Pelabuhan Tj Priok, Ketum INSA Bilang Begini