Ekonomi Lesu, E-commerce Terus Tumbuh
jpnn.com - E-commerce saat ini tengah jadi primadona. Bagaimana tidak, industri yang masih terbilang baru ini mampu memberikan pengalaman anyar bagi masyarakat, baik di sisi penjual maupun pembeli.
Kini, kebiasaan belanja orang pun mulai bergeser ke arah daring (online). Tak heran bila banyak perusahaan rintisan (startup) teknologi bermunculan karena menganggap sektor ini masih memiliki potensi besar, hingga beberapa tahun mendatang.
Meski begitu, tak sedikit masyarakat yang skeptis atas keamanan belanja daring. Banyak yang masih takut tertipu. CEO Tokopedia William Tanuwijaya melihat pasar e-commerce Indonesia masih kecil.
Artinya, ruang tumbuhnya masih besar. Tahun lalu, perekonomian Indonesia memang sedang bergejolak. Menariknya, industri e-commerce malah mampu bertahan, bahkan mencetak pertumbuhan di saat industri lain mengalami perlambatan.
William mencontohkan, di Tokopedia saja, bisnis secara keseluruhannya tumbuh empat kali lipat. “Kami melihat daring sebagai solusi,” katanya.
Meski secara fundamental sama dengan bisnis tradisional, e-commerce memang diuntungkan karena tak perlu membayar biaya operasional.
Biaya itu mencakup sewa ruangan yang makin mahal hingga pegawai yang banyak. Risiko bisnis daring pun bisa lebih ditekan. Selain itu, jualan bisa tetap berjalan meski karyawan relatif sedikit.
“Efisiensi ini membawa pemulihan (bagi bisnis),” pungkasnya. (adv/bca/chi/jpnn)
E-commerce saat ini tengah jadi primadona. Bagaimana tidak, industri yang masih terbilang baru ini mampu memberikan pengalaman anyar bagi masyarakat,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- SHP Pemprov Bali Belum Dicoret dari Daftar Aset, Wayan Sudirta DPR Minta Penjabat Gubernur Taati Hukum
- Percepat Pengentasan Kemiskinan, Kemensos-Kemendagri Bersinergi Wujudkan Data Tunggal
- RS Mandaya Puri Kini Punya Digital PET SCAN Terbaru, Seperti di Singapura & Amerika
- Demonstrasi di DPR, Pencinta Hewan Kritik Anggota Baleg yang Tak Ilmiah Tolak Aturan
- Manajer BUMN Diduga Lecehkan Mahasiswi Magang di Semarang
- Guru Besar Pertambangan Sebut Kerugian Lingkungan di IUP Aktif Tidak Bisa Dipidana