Ekonomi Lesu, Penjual Parsel Merugi
jpnn.com, JAKARTA - Para penjual parsel Lebaran Idulfitri tahun ini mengaku rugi. Bila tahun sebelumnya bisa mendapatkan keuntungan hingga 200 persen, tahun ini susah menjual paketan Lebaran.
Seperti pengakuan Indriani, penjual parsel. Empat tahun bergelut di dunia dagang, Indri, sapaan akrabnya merasakan bila tahun ini ekonomi lesu.
Tahun-tahun sebelumnya ibu satu anak ini kebanjiran order cukup banyak.
"Aduh, sepi banget penjualannya. Saya sudah terlanjur nyetok banyak, tapi sampai sudah dekat Lebaran, barang-barang saya masih banyak," kata Indri kepada JPNN, Kamis (22/6).
Dia mencontohkan, kue kering dan sirup penjualannya menurun drastis.
Untuk biskuit masih lumayan karena harganya lebih murah.
"Tahun lalu, parsel saya sudah habis sepekan sebelum Lebaran. Sekarang, belum ada separuh yang laku," keluhnya.
Untuk menghindari rugi banyak, perempuan berjilbab ini terpaksa menjual barang dagangannya di harga pokok. Dia tidak lagi menarik keuntungan kepada pembeli.
Para penjual parsel Lebaran Idulfitri tahun ini mengaku rugi. Bila tahun sebelumnya bisa mendapatkan keuntungan hingga 200 persen, tahun ini susah
- Wako Mataram Melarang Pejabat Menerima Parsel Lebaran
- JM Group Siapkan Parsel Mulai dari Rp 100 Ribuan, Yuk Diserbu!
- Pejabat dan ASN Daerah Ini Dilarang Terima Parsel Lebaran, Sanksinya Berat
- Sejarah Parsel Lebaran, Tradisi Turun-temurun dari Nenek Moyang
- Ganjar Pranowo Minta Para Pejabat Melariskan Parsel Produksi UMKM
- Puji Gibran dan Bobby Nasution, Ganjar: Hati-Hati, Jangan Sampai Pejabat Minta Parsel