Ekonomi Masih Aman, Pelemahan Rupiah Tak Perlu Disikapi Takut Berlebihan
“Yang penting, sentimen investor negatif, kalau sudah negatif, seperti sekarang investor sekarang sudah melepas semua, karena tidak menarik dengan suku bunga yang ada sekarang,” ungkap Lukman.
Tekanan pada mata uang dan inflasi yang kian tinggi, mesti diwaspadai pemerintah. Salah satu cara yang bisa dilakukan, menurut Lukman adalah memastikan ketersediaan bahan pangan dan mengendalikan harga dengan operasi pasar.
Pemerintah sendiri terus menjaga inflasi dengan koordinasi dan sinergi antara TPID-TPIP. Kemudian operasi pasar juga digalakkan.
“Bagi seluruh daerah diimbau untuk meningkatkan pelaksanaan operasi pasar maupun program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) berkoordinasi dengan Bulog setempat,” ungkap Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Jangan Berlebihan
Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah Redjalam mengungkapkan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tidak perlu disikapi dengan ketakutan berlebih.
Menurut Piter, kondisi perekonomian nasional masih relatif aman, kendati rupiah terdepresiasi terhadap dolar AS yang terus menguat.
"Kalau menurut saya masih relatif aman, walaupun kita mengalami tekanan rupiah. Belum menjadi sesuatu yang membahayakan perekonomian kita," ungkapnya.
Pengamat Pasar Uang Lukman Leong Investor mengalihkan aset ke mata uang dolar sehingga rupiah melemah diperkirakan menyentuh angka 16 ribu rupiah.
- Perihal Kenaikan PPN 12 Persen, Pengamat: PDIP Harus Bertanggung Jawab
- Rupiah Melemah Lagi, Misbakhun: Tidak Ada Hubungannya dengan Penggeledahan KPK di Kantor BI
- Gandeng ASDP, BI Perkuat Distribusi Rupiah sampai ke Pelosok Negeri
- Pengamat Nilai Media Asing yang Sebut Diplomasi Prabowo 'Putus Asa' Sangat Tendensius
- Investor Ketar-Ketir soal Perang Dagang, Rupiah Hari Ini Ditutup Ambruk 58 Poin
- Apresiasi Perjuangan Arinal di Pilgub Lampung, Pengamat: Lawan Dominasi Elite Partai