Ekonomi Melambat, Asing Lakukan Aksi Jual

jpnn.com - JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal ke zona hijau meski sempat menguat di hampir separo perdagangan hari ini (5/11). Pada penutupan perdagangan sore ini, IHSG turun 4,108 poin (0,08 persen) ke level 5.066,832 dan indeks LQ45 berkurang 0,231 poin (0,03 persen) ke level 864,058.

Frekuensi transaksi perdagangan reguler hari ini mencapai 188.122 kali dengan volume sebanyak 3,857 miliar saham atau setara Rp 3,553 triliun. Sebanyak 128 saham naik, sebanyak 179 saham turun, dan selebihnya stagnan.

Saham-saham mengalami kenaikan nilai tertinggi (top gainers) antara lain, United Tractors (UNTR) naik 450 (2,52 persen) ke level 18.325. Indo Tambangraya (ITMG) naik 250 (1,27 persen) ke level 20.000. Multi Prima Sejahtera (LPIN) naik 200 (3,17 persen) ke level 6.500. Astra International (ASII) naik 175 (2,58 persen) ke level 6.950.

Sebaliknya, saham-saham mengalami penurunan nilai paling dalam (top losers) di antaranya Matahari Department Store (LPPF) turun 600 (4,07 persen) menjadi 14.125. Mayora Indah (MYOR) turun 200 (0,75 persen) menjadi 26.300. XL Axiata (EXCL) turun 150 (2,74 persen) menjadi 5.325. Gudang Garam (GGRM) turun 125 (0,21 persen) menjadi 60.575.

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan pertumbuhan ekonomi tahunan Indonesia semakin lambat dari 5,12 persen yang diperkirakan akan menjadi 5,10 malah jadi 5,01. ”Pertumbuhan ekonomi yang lebih jelek dari perkiraan ini membuat pemodal asing yang sejak pagi sempat dalam posisi net buy (beli bersih) berbalik menjadi net sell (jual bersih),” ungkapnya, beberapa saat jelang penutupan perdagangan sore ini.

Satrio menilai, data ekonomi di bawah ekspektasi ini bukan berarti bahwa kinerja pemerintahan baru belum sanggup menangani. Sebab jangka waktu kerjanya masih relatif singkat. Dia mengingatkan investor harus tetap hati-hati meskipun terbuka potensi tren naik jangka pendek. Sebab IHSG belum menyentuh level resistance di 5.117.(gen/dio)