Ekonomi Memburuk, SBY Masih Favorit
Popularitas Prabowo Naik karena Iklan
Jumat, 10 Oktober 2008 – 09:42 WIB
Survei yang dilakukan NLC dan TNS juga menanyakan kepuasan masyarakat terhadap kondisi ekonomi saat ini. Mereka ditanya perbandingan situasi ekonomi saat ini dengan tahun lalu. Di antara 2.000 responden, 39 persen menjawab lebih buruk. Hanya 27 persen yang menjawab lebih baik dan 34 persen menyatakan sama saja.
Hasil survei tersebut mencerminkan dua fakta yang berlawanan. Ketika mayoritas masyarakat merasa kondisi ekonomi lebih buruk, popularitas SBY justru meningkat. Menanggapi hasil survei yang bertolak belakang tersebut, Taufik Bahaudin memaparkan, hal itu merupakan realitas mayoritas pemilih di Indonesia. Mereka sangat memisahkan figur dengan institusi yang dipimpinnya. ''Mereka memisahkan antara SBY dan pemerintah. Mereka tidak memilih Megawati karena PDIP-nya,'' tegasnya.
Menurut dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tersebut, mayoritas pemilih kita masih memisahkan rasionalitas dengan emosional. Jika mereka sudah mendukung idolanya secara emosional, faktor rasional sudah tidak dipertimbangkan.
Karena itu, dengan survei dan pendidikan politik masyarakat melalui media massa, Yanti Zein dari TNS berharap calon pemilih mampu berpikir secara rasional dalam menentukan pilihan. Sebab, kualitas figur yang terpilih mencerminkan kualitas pemilih.
JAKARTA - Nama Susilo Bambang Yudhoyono masih yang paling populer sebagai capres 2009. Namanya masih unggul dari mantan Presiden Megawati Soekarnoputri.
BERITA TERKAIT
- Geram dengan KPK, Megawati: Siapa yang Memanggil Kamu Hasto?
- Setelah Sengketa Pilpres 2024, MK Bersiap Menyidangkan PHPU Pileg
- Apresiasi Putusan MK, AHY: Pimpinan Hadapi Tekanan dan Beban Luar Biasa
- MK Anggap Tidak Ada Keberpihakan Presiden terhadap Prabowo-Gibran
- KPU Bakal Umumkan Hasil Rekapitulasi Setelah Waktu Berbuka
- KPU Upayakan Rekapitulasi Nasional Rampung Sebelum 20 Maret