Ekonomi RI Tumbuh di Atas 5 Persen, Pakar Ini Beri Peringatan kepada Pemerintah
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengingatkan pemerintah agar tidak lengah terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Bhima memprediksi banyak hal yang bisa menghambat pertumbuhan ekonomi nasional di tahun depan.
"Indikator tersebut, seperti kenaikan tingkat inflasi, suku bunga pinjaman, tekanan biaya produksi manufaktur, dan pelemahan kurs rupiah," ujar Bhima saat dikonfirmasi, Senin (7/11).
Selain itu, tingginya pertumbuhan ekonomi di tahun ini terjadi karena perbandingan basis yang rendah (low base effect) dari tahun lalu.
"Pertumbuhan ekonomi terjadi karena low base effect atau basis yang rendah," kata Bhima.
Menurutnya, pada kuartal ketiga tahun lalu, terjadi kenaikan kasus positif Covid-19 hingga 26 ribu orang.
Pemerintah pun melakukan pembatasan kegiatan ekonomi.
"Kondisi sebaliknya terjadi pada kuartal ketiga tahun ini, pemerintah banyak memberikan kelonggaran beraktivitas kepada masyarakat dan pertumbuhan juga didorong tingginya harga komoditas produk ekspor," ungkapnya.
Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengingatkan pemerintah agar tidak lengah.
- Pembangkit Minihidro HGI Berkontribusi untuk Lingkungan dan Tingkatkan Ekonomi Lokal
- Iswar Membayangkan Kota Semarang jadi Pusat Pengembangan Ekonomi Jawa, Ini Alasannya
- PNM dan PIP Dorong Petani Perempuan Terampil Finansial
- Soal Pertumbuhan Ekonomi Kota Semarang, Yoyok Sukawi Punya Strategi Tembus 7 Persen
- Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah, Perumda Sarana Jaya Meluncurkan Warna Fine Living
- Terbitkan 2 Izin NPPBKC, Bea Cukai Jember Tegaskan Legal Itu Mudah dan Nyaman