Ekonomi Sri Lanka Bangkrut, Indonesia Wajib Waspada, Terutama soal Utang Negara
Akibat demorkasi yang terdegradasi, muncul politisi dan pemerintahan yang lalai dan korup.
"Hasilnya, kerap muncul kebijakan yang buruk. Tidak untuk kepentingan rakyat tetpi untuk interest kelompok, investor politik, etnis. Kondisi Srilanka yang seperti itu, merupakan warning bagi Indonesia untuk sekadar mengingatkan jika ada hal-hal yang sama terjadi di Indonesia," beber Wijayanto.
Wijayanto menambahkan karena buruknya kebijakan, maka akibatnya fiskal bangkrut dan masyarakat Srilanka sengsara.
"Utamanya karena dia tidak mempunyai lagi cukup valas untuk membayar utang luar negeri yang dulu dibayar antara lain dengan devisa remittance buruh migran dan investasi, turisme," tegas Wijayanto. (mcr10/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Kebangkrutan ekonomi Sri Lanka dan Pakistan menjadi pelajaran penting bagi banyak negara, termasuk Indonesia.
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Trump Berambisi Rampas Terusan Panama, Begini Reaksi China
- PT Akulaku Finance Indonesia Capai Kesepakatan Rp 600 Miliar dengan 3 Bank
- Hingga Kuartal III 2024, Pembiayaan Keuangan Berkelanjutan BSI Tembus Rp 62,5 Triliun
- Pengamat: Masyarakat Nantikan Tata Kelola Tambang yang Berpihak, Bukan Janji Manis
- BNI, CIMB Niaga, & CIMB Niaga Finance Salurkan Bantuan kepada Siswa di NTT
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku