Ekonomi Sulit, Kaum Muda Korsel Ogah Pacaran
jpnn.com, SEOUL - Mayoritas penduduk Korea Selatan pada rentang usia 20-44 tahun masih jomblo. Mereka tak mau dan tak sempat menjalin hubungan asmara. Kesibukan dan tak yakin dengan penghasilan menghambat kisah percintaan.
Kim Joon-hyup baru saja pergi kencan. Itu kencan pertamanya dalam tiga tahun belakangan ini. Tapi, gadis yang dikencaninya juga bukan pacar. Dia hanya teman kuliah. Kencan yang mereka jalani juga bukan sungguhan. Hanya tugas kuliah.
Di Sejong University, Seoul, ada yang namanya mata kuliah gender and culture. Mahasiswa akan diajari berbagai hal tentang kencan, cinta, seks, bagaimana menghadapi putus hubungan, dan berbagai hal lainnya.
Yang paling terkenal dari mata kuliah tersebut adalah tugas kencan tadi. Siswa dibagi secara acak untuk mencoba berkencan selama 4 jam.
''Ada mahasiswa yang tidak pernah kencan sama sekali. Ada yang ingin mencari peluang pasangan dengan kencan seperti ini,'' ujar salah seorang instruktur pengajar Bae Jeong-weon sebagaimana dikutip CNN.
BACA JUGA: Kenalan Via WhatsApp, Pacaran Seminggu, 3 Kali Enak-enakan
Kelas belajar kencan dan berpasangan itu kian dibutuhkan di Korsel. Sebab, kini kian banyak pemuda yang jomblo. Berdasar penelitian Korea Institute for Health and Social Affairs (KIHSA) yang dirilis 2018, mayoritas penduduk usia 20-44 tahun belum menikah.
Dari yang belum menikah itu, hanya 26 persen laki-laki dan 32 persen perempuan yang punya pacar. Sisanya jomblo sejati. Sebanyak 51 persen laki-laki dan 64 persen perempuan yang tidak kencan menyatakan bahwa mereka memang memilih untuk single saja.
Mayoritas kaum muda Korea Selatan alias Korsel ogah menjalin asmara alias pacaran. Apa penyebabnya?
- Hingga Kuartal III 2024, Pembiayaan Keuangan Berkelanjutan BSI Tembus Rp 62,5 Triliun
- Pengamat: Masyarakat Nantikan Tata Kelola Tambang yang Berpihak, Bukan Janji Manis
- BNI, CIMB Niaga, & CIMB Niaga Finance Salurkan Bantuan kepada Siswa di NTT
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku
- Bisnis Pergudangan Makin Menjanjikan, Simba Lengkapi Fasilitas Substansial
- Aplikasi Jajan Jajanan Lokal jadi Penguat Rantai Pasok Digital Ekraf di Indonesia