Ekonomi Terancam, Siapkan Dana Darurat
Sabtu, 12 Maret 2011 – 06:57 WIB

Bandara Sendai. Foto: Reuters/Kyodo
Menurut Yamamoto, sejauh ini memang belum diketahui secara pasti skala kerusakan akibat gempa dan tsunami. "Tetapi, mempertimbangkan apa yang terjadi setelah gempa di Kobe, gempa kali ini akan mendorong pemerintah untuk menyusun anggaran darurat. Kami perkirakan konsumsi akan merosot. Ini akan berdampak pada penurunan PDB sementara waktu," hitungnya.
Karena tingkat suku bunga di Jepang mendekati nol persen, para analis menilai bahwa bank sentral dan pemerintah tidak memiliki banyak opsi selain menginjeksikan banyak dana ke ekonomi. "Tingkat kerusakan akibat gempa dan tsunami memang sulit diperkirakan. Tetapi, sepertinya bisa menghancurkan ekonomi di utara Jepang," kata Tsutomu Yamada, analis pasar pada Kabu.com Securities. "Pemerintah harus bertindak cepat untuk mengumumkan paket dukungan. Bank sentral juga harus menyuntikkan lebih banyak dana segar ke pasar," lanjutnya.
Pada 1995, gempa dahsyat yang menghancurkan Kota Kobe merenggut ribuan jiwa warga. Gempa saat itu juga mengakibatkan kerugian sekitar USD 100 miliar (sekitar Rp 900 triliun). Untungnya, produksi industri dan pasar finansial bisa pulih dengan cepat. "Pemerintah bakal harus menjual lebih banyak obligasi. Ini memang keadaan darurat sehingga tidak dapat dihindari," tutur Yamamoto.
Gempa kemarin berdampak pada sektor energi di Jepang. Hokuriku Electric Co. menyatakan bahwa semua di antara tiga reaktor milik mereka yang ada di dekat pembangkit nuklir Onagawa ditutup secara otomatis. Tetapi, dipastikan tidak terjadi kebocoran radioaktif.
GEMPA dahsyat dan tsunami yang mengguncang Jepang kemarin dipastikan bakal berdampak besar pada perekonomian Negeri Matahari Terbit tersebut. Jalan-jalan
BERITA TERKAIT
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza