Ekor QZ8501 Ditemukan, Ini Kata Bos AirAsia
jpnn.com - JAKARTA - Penemuan ekor pesawat AirAsia QZ8501, pada Rabu (7/1) langsung memberikan harapan hari-hari kelam berubah menjadi hari nan cerah. Sebagaimana diketahui, pada umumnya di ekor pesawat lah Black Box biasanya ditempatkan. Jika Kotak Hitam ditemukan, misteri penyebab jatuhnya pesawat itu di perairan Selat Karimata, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, pada Minggu (28/12).
Dilansir dari Reuters, Rabu (7/1), penemuan ekor pesawat ini langsung disambut cuitan Bos Air Asia, Tony Fernandes di Twitter. "Saya diberitahu bagian ekor sudah ditemukan," tulis Fernandes.
Meski pencarian korban terus diupayakan, tak dapat dipungkiri ekor pesawat dan Black Box menjadi salah satu prioritas. Pasalnya, di Black Box inilah perekam pembicaraan di kokpit, plus data-data lengkap penerbangan tersimpan dan menjadi petunjuk penting.
"Jika (itu adalah) bagian kanan bagian ekor, maka kotak hitam harus ada ... Kita harus menemukan semua bagian segera sehingga kita dapat menemukan semua penumpang kami untuk meringankan rasa sakit keluarga kita. Itu masih adalah prioritas kami," tandas Fernandes.
Sementara itu dari lokasi penemuan dan juga di Pangkalan Bun dilaporkan, upaya pencarian sinyal Kotak Hitam mulai tampak serius. Itu ditandai dengan persiapan kapal-kapal yang dilengkapi peralatan ping locater yang dirancang bisa mendeteksi sinyal Kotak Hitam. (adk/jpnn)
JAKARTA - Penemuan ekor pesawat AirAsia QZ8501, pada Rabu (7/1) langsung memberikan harapan hari-hari kelam berubah menjadi hari nan cerah. Sebagaimana
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Peringati Hari Toilet Sedunia, WPC Ajak Ratusan SD di Indonesia Lakukan Hal Ini
- FL Technics Indonesia Pakai Teknologi Mototok Spacer 8600 NG
- Melly Goeslaw: Revisi UU Hak Cipta Solusi Hadapi Kemajuan Platform Digital
- Menhut Raja Juli Antoni Gandeng PGI, Kolaborasi Kelola dan Jaga Hutan Indonesia
- Penebangan Pohon di Menteng Diduga Tanpa Izin Dinas Pertamanan
- Tanoto Foundation & Bappenas Berkolaborasi Meningkatkan Kompetensi Pegawai Pemda