Eks Bos CIA Sebut Insiden Benghazi Murni Aksi Teroris
Tapi, Tak Tahu Dua Grup Militan Jadi Ekstremis di Laporan
Minggu, 18 November 2012 – 09:19 WIB
"Saat itu, dia tidak seyakin ini menyebutkan keterlibatan teroris," katanya mengingatkan.
Karena itu, Komite Intelijen DPR dan Komite Intelijen Senat masih akan menggali lebih banyak informasi dari Petraeus terkait Insiden Benghazi. Apalagi, laporan final CIA itu menjadi landasan bagi Dubes AS untuk PBB Susan Rice dalam memberikan wacana yang berbeda soal insiden tersebut. Kepada media, perempuan 48 tahun itu menyebut insiden maut itu sebagai buntut aksi spontan.
Saat itu, Rice mengatakan bahwa serangan mendadak ke kompleks gedung Konsulat AS di Benghazi itu berkaitan dengan unjuk rasa anti-AS terkait peredaran film anti-Islam berjudul Innocence of Muslims. Bersamaan itu, cuplikan film yang menghina Nabi Muhammad SAW tersebut di YouTube memicu gelombang unjuk rasa anti-AS di seluruh dunia. Karena itu, Rice lantas mengaitkan insiden teror di Benghazi dengan film tersebut.
Saat memberikan kesaksiannya, Petraeus juga menampik bahwa pengamanan di fasilitas diplomatik AS tersebut tidak memadai, seperti tuduhan media. Malam itu, para militan berhasil menerobos Konjen AS karena mereka nekat dan membawa persenjataan lengkap. Sebelumnya, mereka juga melumpuhkan penjaga di kompleks tersebut dan merangsek masuk serta melakukan pembakaran. (AP/AFP/RTR/hep/dwi)
WASHINGTON - Mantan Direktur CIA (badan intelijen AS) David Howell Petraeus, 60, bersaksi di depan Komite Intelijen DPR (House of Representatives)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ukraina & Suriah Perkuat Hubungan Diplomasi Kemanusiaan di Tengah Invasi Rusia
- Gencatan Senjata Tak Berpengaruh, Tentara Israel Tetap Lakukan Pelanggaran di Lebanon
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan