Eks Cagub Sumbar Angkat Bicara soal Poltracking, Begini Katanya
Sebab, data yang dipermainkan oleh lembaga survei berdampak sangat besar.
“Dengan kejadian Jakarta ini, ke depan lembaga survei jangan ada lagi yang coba-coba mempermainkan data, karena dampaknya sangat serius terhadap masyarakat," ungkapnya.
"Saya minta Persepi tetap panggil Poltracking walaupun sudah keluar dari Persepi, karena Poltracking melakukan bantahan2 satu pihak," tambahnya.
Adapun polemik lantaran Persepi melakukan investigasi terkait perbedaan hasil survei Pilgub Jakarta, antara Poltracking Indonesia dengan Lembaga Survei Indonesia (LSI).
Poltracking Indonesia kala itu mengemukakan hasil survei Ridwan Kamil-Suswono elektabilitasnya nomor satu. Sementara LSI menyebut Pramono Anung-Rano Karno elektabilitasnya merajai di Pilgub Jakarta.
Atas perbedaan itu, Persepi melakukanbinvestigasi dan memberi sanksi kepada Poltracking karena menggunakan data yang tidak sesuai saat riset berlangsung.(mcr10/jpnn)
Anggota DPR RI Dapil Sumbar 2, Mulyadi menanggapi terkait Polemik antara Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) dengan Poltracing Indonesia
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- 59% Gen Z dan Milenial Gunakan Paylater untuk Atur Cash Flow
- 70 Ribu Siswa Ikut Survei Global OECD, Kudus Jadi Wakil Indonesia
- Survei Jateng Jadi Polemik, Persepi Harus Bongkar Data SMRC, Indikator, & Populi Center
- Survei Publicsensum: Elektabilitas Isran-Hadi Makin Moncer di Pilkada Kaltim
- Bikin Publik Bingung, Data Survei SMRC di Pilgub Jateng Harus Dibongkar
- Survei Terbaru, Nurhidayah-Imam Kafali Unggul di Pilbup Lombok Barat