Eks Direktur OJK Tekankan Pentingnya Edukasi P2P Lending

jpnn.com, JAKARTA - Pemahaman tentang platform peer-to-peer (P2P) lending amat penting bagi masyarakat.
Kesalahpahaman yang keliru tentang P2P lending sering menjadi akar permasalahan di kemudian hari.
Demikian disampaikan mantan Direktur Pengaturan Perizinan dan Pengawasan Financial Technology OJK Hendrikus Passagi ketika menyoroti persoalan P2P lending di Indonesia.
Hendrikus menjelaskan bahwa P2P lending adalah inovasi pendanaan yang menghubungkan langsung antara pemberi pinjaman (lender) dan penerima pinjaman (borrower).
Platform P2P berperan sebagai perantara yang memfasilitasi pertemuan kedua pihak secara online.
"Penyelenggara P2P lending tidak diperkenankan memungut biaya dari lender atau borrower," tegas dia melalui keterangan tertulisnya, Kamis.
"Konsepnya mirip seperti kita meminjamkan uang kepada teman. Jika teman kita tidak mampu mengembalikan pinjaman, kita tidak bisa menuntut platform tempat kita dipertemukan," lanjut Hendrikus.
Salah satu kesalahpahaman umum adalah menganggap P2P lending sama dengan lembaga keuangan konvensional seperti bank. Padahal, keduanya memiliki model bisnis yang sangat berbeda.
Mantan Direktur OJK Hendrikus Passagi menyoroti persoalan P2P lending di Indonesia.
- Bisnis Layanan Perangkat Lunak Berpotensi Besar di Indonesia
- Bos DANA: Fintech Berperan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
- Telkom & MarkPlus Institute Gelar B2B Camp Summit Day, Siap Kuasai Pasar B2B
- Di bawah Binaan PHE ONWJ, Bisnis Eka Raup Omzet Rp1 Miliar
- JCB Indonesia Award 2025 Berikan 18 Penghargaan bagi Mitra Bisnis Terbaik di Indonesia
- Bank Raya & Mitra Grab Merchant Perkenalkan Saku Bisnis, Supaya Pengusaha Melek Keuangan Digital