Eks Gafatar Dipulangkan, Ada yang Pura-pura Tidur, Sembunyi
jpnn.com - SURABAYA – Pengungsi eks Gafatar asal Jawa Timur berhasil mendarat dengan selamat di T1 Bandara Juanda Surabaya, kemarin.
Dua pesawat milik maskapai Lion Air digunakan untuk mengangkut para pengungsi. Pesawat dengan nomor penerbangan JT 3837 tiba pukul 04.00. Di dalamnya terdapat 193 penumpang.
Rinciannya, 60 orang perempuan, 50 laki-laki, 70 anak-anak, dan 13 balita. Mereka dikawal oleh enam orang petugas gabungan. Empat dari kepolisian dan dua orang TNI.
Sedangkan, pesawat kedua yaitu JT 3715 mendarat 10 menit setelah pesawat pertama. Ada 194 orang di dalamnya yang terdiri dari 40 laki-laki, 54 perempuan, 81 anak-anak, dan 19 bayi.
’’Semua langsung dibawa ke Asrama Transito Jalan Margorejo,’’ ujar Wakil Gubernur Jatim Syaifullah Yusuf, kemarin (23/1).
Setelah turun dari pesawat, para pengungsi langsung menuju bus Damri yang sudah siap menunggu di landasan udara. Sepuluh bus disiapkan untuk menjemput mereka. Delapan unit untuk mengangkut para pengungsi dan dua unit untuk mengangkut barang-barang.
Berbagai ekspresi ditunjukkan para korban Gafatar itu saat keluar dari pintu pesawat. Banyak di antaranya yang menutupi wajah. Ada yang menggunakan masker, ada pula yang menggunakan tangan atau barang yang sedang dibawanya.
Dari cara berjalannya, mereka tampak letih setelah melalui perjalanan dari Bandara Supadio menuju Juanda. Kerumuman wartawan juga membuat mereka tampak tidak nyaman. Namun, ada sebagian yang menunjukkan raut bahagia. Mereka tampak senang saat disalami oleh Gus Ipul.
SURABAYA – Pengungsi eks Gafatar asal Jawa Timur berhasil mendarat dengan selamat di T1 Bandara Juanda Surabaya, kemarin. Dua pesawat milik
- 5 Berita Terpopuler: Dipastikan Hanya 25% yang Lulus PPPK, tetapi Jangan Ada PHK, Tolong Teken SK Honorer
- Polda Kalteng Ungkap Peran Pelaku H di Kasus Polisi Tembak Warga, Ternyata
- Seleksi PPPK 2024: 2 Kategori Honorer Dipastikan Aman, Gaji Berbeda
- Debitur Diduga Dikriminalisasi Bank Daerah, 8 Tahun Jadi Tersangka
- Pejabat Usul Moratorium Mutasi PNS & PPPK Mulai Berlaku Awal 2025
- Yasonna Mengaku Tak Ditanya Soal Keberadaan Harun Masiku saat Diperiksa KPK