Eks Jaksa Agung RI Ungkap Kejahatan HAM Myanmar di Forum PBB
TPF, kata Marzuki, mendapatkan kisah-kisah yang menyayat hati dari para korban. Militer Myanmar yang seharusnya membasmi Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA) malah menjadi pelaku utama pelanggaran HAM di Rakhine.
Salah seorang perempuan Rohingya yang berhasil selamat menceritakan kepedihannya saat harus memilih anak mana yang harus diselamatkan. Militer Myanmar masuk ke rumah dan langsung menarik putrinya.
Salah satu putranya berusaha menolong saudaranya dan berakhir dengan dipukuli. Ibu malang itu tidak bisa berbuat apa-apa. Dia lantas memilih lari bersama dua anaknya yang lain. Keesokan harinya dia dan suaminya menemukan jasad putranya. Adapun putrinya tidak pernah ditemukan.
’’Bagaimana saya bisa melanjutkan hidup setelah mengalami semua ini,’’ ucap perempuan itu sebagaimana ditirukan Marzuki.
TPF tidak menemukan adanya indikasi bahwa militer Myanmar berusaha melindungi penduduk Rohingya. Di lain pihak, hanya sebagian kecil dari pasukan militer itu yang diproses secara hukum. Sisanya bebas begitu saja.
Menanggapi laporan TPF PBB, pemerintah Myanmar langsung menampik semua tudingan. ’’Kredibilitas laporan itu sangat minim,’’ kata Juru Bicara Pemerintah Myanmar Zaw Htay. (sha/c15/pri)
Temuan Pelanggaran HAM Berat
Kepala Tim Pencari Fakta PBB Marzuki Darusman membeberkan bukti kejahatan HAM Pemerintah Myanmar terhadap etnis Rohingya
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan